Penyesalan dan Pertobatan Seorang DON
Pemain : Al Pacino, Diane Keaton, Talia Shire, Andy Gracia
Ditambah lagi usia yang tidak lagi muda dan penyakit diabetes yang dideritanya. Di sisa hidupnya, Godfather ingin menebus semua kesalahan yang pernah dilakukan. Bahkan ia tidak mau lagi untuk membunuh lawannya. Selain itu, porsi kisah romance kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Godfather, Michael Corleone (Al Pacino) sangat menyesal telah membunuh kakaknya sendiri, Freddo. Beberapa kesalahan yang pernah dibuat Michael juga telah membuat pernikahannya dengan Kay (Diane Keaton) hancur. Michael memberikan hak perwalian anak-anaknya (Anthony dan Mary) kepada Kay.
Karena penyesalan itu, Michael sudah tidak terlalu aktif mengendalikan bisnis dari tangannya sendiri. Michael mempercayakan bisnis di New York kepada Joe Zasa. Untuk mengembalikan reputasinya, Michael juga banyak melakukan kegiatan amal melalui yayasan Vito Andolini Corleone Fondation.
Tahun 1979, Michael menerima penghargaan dari gereja oleh Uskup Gilday atas kontribusi kegiatan amalnya dan menggelar sebuah pesta. Michael mengundang semua keluarga dan koleganya. Termasuk Connie (kakak Michael), Kay, Anthony, Mary, dan Zasa. Anak Sonny (kakak Michael) hasil hubungan diluar nikah, Vincent Mancini (Andy Gracia) juga datang.
Beberapa hal penting yang terjadi selama pesta berlangsung adalah:
Malam itu, Vincent selamat dari sasaran pembunuhan dua orang tak dikenal yang mengaku orang suruhan Zasa. Vincent menemui Michael dan meminta untuk menjadi bawahan Michael. Michael menerimanya dan menjadikan Vincent orang kepercayaannya.
Sementara itu, Michael terus memperluas bisnisnya dengan menjadi salah satu pemegang saham di sebuah perusahaan real estate internasional, International Immobiliare. Michael mendapat penawaran dari Uskup Gilday. Saat itu, Gilday menjabat sebagai kepala Bank Vatikan dengan kondisi keuangan yang tidak baik. Gilday menawarkan kepemilikan 25% bunga Vatikan dalam International Immobiliare kepada Michael, sehingga Michael bisa menjadi pemilik saham terbesar. Sebagai kompensasinya, Michael harus mendepositkan dana sebesar 600 juta dollar ke dalam Bank Vatikan. Michael menyetujuinya dan segera membuat kesepakatan dan mengadakan pertemuan pemegang saham.
Tapi pertemuan itu menemui jalan buntu karena memerlukan persetujuan dari Bapa Paus yang sedang sakit. Gilday memang memiliki niat buruk terhadap Michael sejak awal. Gilday bekerja sama dengan akuntan Bank Vatikan dan Lucchesi untuk menipu Michael.
Don Altobello (sahabat Corleone) menemui Michael dan mengatakan kalau rekan-rekan sesama mafia berminat dalam International Immobiliare. Tetapi Michael tidak setuju ada keterlibatan mafia. Sebagai rasa terima kasih kepada rekannya, Michael mengadakan pertemuan dan membagikan uang hasil bisnis kepada mereka, kecuali Zasa. Zasa sangat marah dan pergi. Altobello yang beralasan memiliki urusan dengan Zasa segera keluar menyusul Zasa. Tidak lama kemudian sebuah helikopter menyerang tempat pertemuan itu dan membunuh semua tamu yang hadir. Vincent berhasil melindungi dan membawa Michael keluar dengan selamat.
Setelah penyerangan, Michael sangat stres hingga penyakit diabetes nya kambuh dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Vincent meyakini Zasa adalah orang dibalik penyerangan itu. Setelah meminta pertimbangan dari Connie dan Al Neri (anak buah Michael), Vincent akhirnya membunuh Zasa. Michael sangat marah atas tindakan Vincent dan mengatakan Zasa hanyalah korban dari rencana penguasa yang ada diatasnya termasuk Altobello. Michael juga meminta Vincent untuk mengakhiri hubungannya dengan Mary karena akan membahayakan Mary.
Setelah menonton keseluruhan Trilogi Mario Puzo The Godfather, saya mengambil kesimpulan kalau The Godfather III adalah yang paling menyedihkan karena :
Selain itu, ada satu persamaan di setiap sekuelnya, yaitu sebuah pesta dengan hal penting yang terjadi di saat pesta berlangsung :
Dari segi pemain, kemampuan akting Al Pacino lebih terlihat setelah sebelumnya tertutupi oleh Marlon Brando yang memerankan Vito Corleone. Beberapa kali Al Pacino juga harus menangis sebagai seorang Godfather. Salah satunya saat Anthony menyanyikan lagu Speak Softly Love, dalam bahasa Italia Parla Piu Piano, atau dalam bahasa Sisilia Brucia La Terra. Michael menangis karena lagu itu mengingatkan kenangan istri pertamanya yang sudah meninggal, Appolonia. Speak Softly Love memang sengaja dibuat untuk soundtrack film The Godfather. Lagu ini sangat terkenal dan dipopulerkan oleh beberapa penyanyi, diantaranya Andy Williams.
Pemeran Mary (anak Michael), Sofia Coppola tidak lain adalah anak kandung dari sang sutradara film The Godfather, Francis Ford Coppola. Sofia juga dilibatkan dalam sekuel sebelumnya. Akting Sofia juga bisa dibilang cukup bagus. Untuk Andy Gracia pemeran Vincent, biasa. Saya tidak bisa berkomentar banyak karena Andy tidak banyak mendapatkan porsi dalam cerita. Hanya di bagian akhir-akhir film saat ia menggantikan Michael menjadi seorang Don.
Dari segi cerita, The Godfather III memiliki banyak muatan cerita romance. Yaitu, hubungan yang terjadi antara Vincent dengan Mary, Michael dengan Appolonia, Michael dengan Kay. Sehingga membuat cerita berjalan dengan cukup manis dibanding yang sebelumnya.
Dengan segala kekurangannya, hingga sama sekali tidak berhasil memperoleh Oscar satupun dari 7 nominasi di tahun 1991, The Godfather III masih terasa sayang untuk dilewatkan.
Pemain : Al Pacino, Diane Keaton, Talia Shire, Andy Gracia
Episode : Tamat
Skor : 7.8 / 10
Tidak terasa, sampai juga di review film trilogi Mario Puzo yang terakhir, yaitu The Godfather III. Apakah filmnya kali ini bisa sebaik The Godfather, atau setidaknya bisa menyamai The Godfather II ?. Sayangnya jawabannya adalah tidak, bahkan masih dibawah The Godfather II. Mengapa? Ceritanya memang masih tetap bagus, tapi sangat kontras dari sekuel sebelumnya. Saya tidak menemukan karakter Godfather disini. Disini, Godfather terlihat rapuh dan kehilangan power karena penyesalan yang dalam atas kesalahan masa lalu.
Tidak terasa, sampai juga di review film trilogi Mario Puzo yang terakhir, yaitu The Godfather III. Apakah filmnya kali ini bisa sebaik The Godfather, atau setidaknya bisa menyamai The Godfather II ?. Sayangnya jawabannya adalah tidak, bahkan masih dibawah The Godfather II. Mengapa? Ceritanya memang masih tetap bagus, tapi sangat kontras dari sekuel sebelumnya. Saya tidak menemukan karakter Godfather disini. Disini, Godfather terlihat rapuh dan kehilangan power karena penyesalan yang dalam atas kesalahan masa lalu.
Ditambah lagi usia yang tidak lagi muda dan penyakit diabetes yang dideritanya. Di sisa hidupnya, Godfather ingin menebus semua kesalahan yang pernah dilakukan. Bahkan ia tidak mau lagi untuk membunuh lawannya. Selain itu, porsi kisah romance kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Godfather, Michael Corleone (Al Pacino) sangat menyesal telah membunuh kakaknya sendiri, Freddo. Beberapa kesalahan yang pernah dibuat Michael juga telah membuat pernikahannya dengan Kay (Diane Keaton) hancur. Michael memberikan hak perwalian anak-anaknya (Anthony dan Mary) kepada Kay.
Karena penyesalan itu, Michael sudah tidak terlalu aktif mengendalikan bisnis dari tangannya sendiri. Michael mempercayakan bisnis di New York kepada Joe Zasa. Untuk mengembalikan reputasinya, Michael juga banyak melakukan kegiatan amal melalui yayasan Vito Andolini Corleone Fondation.
Michael menerima penghargaan gereja oleh Uskup Gilday |
Tahun 1979, Michael menerima penghargaan dari gereja oleh Uskup Gilday atas kontribusi kegiatan amalnya dan menggelar sebuah pesta. Michael mengundang semua keluarga dan koleganya. Termasuk Connie (kakak Michael), Kay, Anthony, Mary, dan Zasa. Anak Sonny (kakak Michael) hasil hubungan diluar nikah, Vincent Mancini (Andy Gracia) juga datang.
Beberapa hal penting yang terjadi selama pesta berlangsung adalah:
- Michael tidak akan memiliki penerus dari anak kandungnya sendiri. Kay menyampaikan keinginan Anthony untuk keluar dari studinya dan menjadi seorang penyanyi. Anthony tidak ingin bergabung dengan bisnis kotor Michael setelah mengetahui pembunuhan paman kesayangannya, Freddo. Dengan terpaksa, Michael menyetujui keinginan Anthony.
- Vincent dan Mary saling menyukai. Setelah sekian tahun berlalu mereka bertemu kembali dan saling menyukai meskipun hubungan keduanya adalah saudara sepupu.
- Vincent bermusuhan dengan Zasa. Vincent merasa Zasa adalah orang bermuka dua. Di depan Michael, Zasa sangat menghormati Michael, tetapi tidak di belakangnya. Zasa juga melakukan publisitas berlebihan yang memancing perhatian publik ke bisnis kriminal Corleone. Zasa juga terlibat bisnis narkoba yang selalu dihindari keluarga Corleone. Upaya Connie untuk mendamaikan Vincent dan Zasa gagal. Michael justru mengetahui kebusukan Zasa. Vincent yang cepat naik darah seperti ayahnya meluapkan emosinya dengan menggigit telinga Zasa.
Baris atas dari kiri, Kay menemui Michael, Vincent dan Mary yang saling menyukai Baris bawah dari kiri, perseteruan Vincent dan Zasa, Vincent menggigit telinga Zasa |
Malam itu, Vincent selamat dari sasaran pembunuhan dua orang tak dikenal yang mengaku orang suruhan Zasa. Vincent menemui Michael dan meminta untuk menjadi bawahan Michael. Michael menerimanya dan menjadikan Vincent orang kepercayaannya.
Sementara itu, Michael terus memperluas bisnisnya dengan menjadi salah satu pemegang saham di sebuah perusahaan real estate internasional, International Immobiliare. Michael mendapat penawaran dari Uskup Gilday. Saat itu, Gilday menjabat sebagai kepala Bank Vatikan dengan kondisi keuangan yang tidak baik. Gilday menawarkan kepemilikan 25% bunga Vatikan dalam International Immobiliare kepada Michael, sehingga Michael bisa menjadi pemilik saham terbesar. Sebagai kompensasinya, Michael harus mendepositkan dana sebesar 600 juta dollar ke dalam Bank Vatikan. Michael menyetujuinya dan segera membuat kesepakatan dan mengadakan pertemuan pemegang saham.
Uskup Gilday menemui Michael dan mengajukan penawaran |
Tapi pertemuan itu menemui jalan buntu karena memerlukan persetujuan dari Bapa Paus yang sedang sakit. Gilday memang memiliki niat buruk terhadap Michael sejak awal. Gilday bekerja sama dengan akuntan Bank Vatikan dan Lucchesi untuk menipu Michael.
Don Altobello (sahabat Corleone) menemui Michael dan mengatakan kalau rekan-rekan sesama mafia berminat dalam International Immobiliare. Tetapi Michael tidak setuju ada keterlibatan mafia. Sebagai rasa terima kasih kepada rekannya, Michael mengadakan pertemuan dan membagikan uang hasil bisnis kepada mereka, kecuali Zasa. Zasa sangat marah dan pergi. Altobello yang beralasan memiliki urusan dengan Zasa segera keluar menyusul Zasa. Tidak lama kemudian sebuah helikopter menyerang tempat pertemuan itu dan membunuh semua tamu yang hadir. Vincent berhasil melindungi dan membawa Michael keluar dengan selamat.
Vincent menyelamatkan Michael dari penyerangan helikopter |
Setelah penyerangan, Michael sangat stres hingga penyakit diabetes nya kambuh dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Vincent meyakini Zasa adalah orang dibalik penyerangan itu. Setelah meminta pertimbangan dari Connie dan Al Neri (anak buah Michael), Vincent akhirnya membunuh Zasa. Michael sangat marah atas tindakan Vincent dan mengatakan Zasa hanyalah korban dari rencana penguasa yang ada diatasnya termasuk Altobello. Michael juga meminta Vincent untuk mengakhiri hubungannya dengan Mary karena akan membahayakan Mary.
Michael dirawat di rumah sakit karena diabetes |
Vincent membunuh Zasa |
Setelah menonton keseluruhan Trilogi Mario Puzo The Godfather, saya mengambil kesimpulan kalau The Godfather III adalah yang paling menyedihkan karena :
- Saya harus berpisah dari Trilogi Mario Puzo The Godfather karena memang tidak ada sekuel lanjutan.
- The Godfather III memiliki cerita yang tragis sekaligus mengharukan. Tragis karena Michael kehilangan seorang yang sangat ia sayangi melebihi dirinya sendiri. Michael juga harus menghadapi akhir hidupnya seorang diri dengan kesepian, hanya ditemani seekor anjing. Mengharukan karena beberapa adegan yang memperlihatkan kesedihan, penyesalan dan pertobatan seorang Godfather, diantaranya saat ia berada di samping peti mati Don Tommasino dan pengakuan dosanya di depan Kardinal Lamberto.
- Sedih melihat karakter dalam cerita yang sangat tidak menghormati dirinya sendiri sebagai seorang yang beragama. Perencanaan pembunuhan di depan altar dan pembunuhan dengan melibatkan atribut keagamaan. Meskipun hanya sebuah film, tetapi tetap saja, sangat menyedihkan.
Michael saat pengakuan dosa dengan Kardinal Lamberto |
- The Godfather, pesta pernikahan Connie dengan beberapa permintaan dari rekan mafia kepada Vito dan hubungan gelap Sonny dengan seorang wanita yang bukan istrinya.
- The Godfather II, pesta komuni pertama Anthony dengan kedatangan Frankie yang meminta Michael untuk menyingkirkan rivalnya dan kembalinya Connie ke Corleone.
- Vincent dan Michael sama-sama hampir terbunuh pada malam yang sama setelah pesta berakhir.
Dari segi pemain, kemampuan akting Al Pacino lebih terlihat setelah sebelumnya tertutupi oleh Marlon Brando yang memerankan Vito Corleone. Beberapa kali Al Pacino juga harus menangis sebagai seorang Godfather. Salah satunya saat Anthony menyanyikan lagu Speak Softly Love, dalam bahasa Italia Parla Piu Piano, atau dalam bahasa Sisilia Brucia La Terra. Michael menangis karena lagu itu mengingatkan kenangan istri pertamanya yang sudah meninggal, Appolonia. Speak Softly Love memang sengaja dibuat untuk soundtrack film The Godfather. Lagu ini sangat terkenal dan dipopulerkan oleh beberapa penyanyi, diantaranya Andy Williams.
Pemeran Mary (anak Michael), Sofia Coppola tidak lain adalah anak kandung dari sang sutradara film The Godfather, Francis Ford Coppola. Sofia juga dilibatkan dalam sekuel sebelumnya. Akting Sofia juga bisa dibilang cukup bagus. Untuk Andy Gracia pemeran Vincent, biasa. Saya tidak bisa berkomentar banyak karena Andy tidak banyak mendapatkan porsi dalam cerita. Hanya di bagian akhir-akhir film saat ia menggantikan Michael menjadi seorang Don.
Dari segi cerita, The Godfather III memiliki banyak muatan cerita romance. Yaitu, hubungan yang terjadi antara Vincent dengan Mary, Michael dengan Appolonia, Michael dengan Kay. Sehingga membuat cerita berjalan dengan cukup manis dibanding yang sebelumnya.
Ternyata lu bukan orang terakhir yang nonton godfather, gw baru aja nonton ni. Thanks buat review2nya. Emang film ini legend banget ya bro
BalasHapusSetuju, film ini memang legend. Menurut saya, belum ada film Mafia yang bisa disejajarkan dengan trilogy Mario Puzo. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)
Hapusbener gan, memang butuh kesabaran untuk menyelesaikan 3 film godfather, tapi memang keren, entah kenapa ada sentuhan ajaib nya ini film
BalasHapusTerima kasih Arif :)
Hapushaahhhhh.... tugas audit suruh buat sinopsis film godfather 3, kecantol ni web suwun bro..
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke reviewcinema :)
HapusGa salah film the godfather jd film terbaik smpe skrg.
BalasHapusGa salah film the godfather jd film terbaik smpe skrg.
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung... :)
Hapusfilm legend pokoknya dahh
BalasHapusBenar, setuju!!
HapusSeandainya ada godfather 4. Don vincent ( anak sonny ) belum selesai. Berasa tanggung
BalasHapusKurang sreg posisi kepemimpinan don jatuh ke tangan vincent. Masih berharap Anthony yang lanjutin jadi Don, tapi Vincent yg jadi Don karena terkesan serakah dan haus akan kekuasaan. Don lebih cocok untuk orang yang bijak
BalasHapusdan gua baru selesai trilogi ini 2019 cuk, hahaha
BalasHapuslejen betul si Vito Andolini.
sayang cuma fiksi.
dan keberhasilan Mario Puzo, gw ampe nganggep cerita ini real
kebawa suasan kali ya wkwk
bravoo
Film mafia terbaik,, bahkan baru ditonton di 2020 ini film ga ketinggalan jaman.. dengan alur ceritanya yg baik bikin penonton penasaran dan nonton sampe beres
BalasHapusMantapp