Despicable Me (2010)

Humor-humornya Segar dan Sangat Menghibur

Pemain :  Steve Carell, Jason Segel, Russell Brand, Will Arnett

Skor      :  7.5 / 10

 

Cerita diawali dengan sebuah berita yang sangat menggemparkan dunia yaitu pencurian The Great Pyramid of Giza yang merupakan kekayaan sekaligus ikon negara Mesir. Setelah peristiwa itu, setiap negara berusaha melindungi ikonnya masing-masing. Pencurian piramid dianggap sebagai pencurian terbesar abad itu dan belum ada yang mengetahui pelaku di balik pencurian itu. Sejak kecil, Gru (Steve Carell), selalu bercita-cita pergi ke bulan. Gru beberapa kali membuat replika roket dan menunjukkan kepada ibunya, tapi tidak pernah mendapatkan respon yang baik dari ibunya. 
Gru kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ibunya. Setelah dewasa, Gru dikenal sebagai penjahat terbesar dunia. Gru juga sangat tidak menyukai anak-anak. Sebagai tanda eksistensi penjahat terbesar, Gru bersama sahabatnya, Dr. Nefario (Russel Brand) sudah bertahun-tahun merencanakan sebuah pencurian terbesar, yaitu pencurian rembulan. Mereka membuat sebuah laboratorium besar lengkap dengan fasilitas yang canggih, menciptakan senjata, bahan kimia dengan teknologi yang mutakhir, sekaligus menciptakan Minion, mahluk kecil, lucu, berwarna kuning yang tak terhitung jumlahnya untuk membantu mereka bekerja.

Minion

Tapi, peristiwa pencurian piramid sudah mematahkan posisi Gru sebagai penjahat terbesar. Karena merasa terancam, Gru segera mengajak Dr. Nefario untuk segera merealisasikan rencana mereka. Gru kemudian mendatangi Bank, Mr. Perkins (Will Arnett) dan mengajukan proposal pinjaman dana untuk membuat roket. Dalam rencananya, Gru akan mencuri alat yang dapat menembakkan sinar untuk mengecilkan objek (Shrink Ray) yang ada di sebuah tempat rahasia. Mr. Perkins bersedia meminjamkan dana, dengan persyaratan Gru harus mendapatkan Shrink Ray terlebih dahulu. Di kantor Mr. Perkins, Gru juga bertemu dengan penjahat lain bernama Vector (Jason Segel). 

Gru dan impiannya mencuri bulan

Vector

Gru kemudian pergi bersama Minion ke tempat rahasia dan mencuri Shrink Ray, tapi di tengah aksinya, Vector muncul dan merebut Shrink Ray. Vector menyimpan Shrink Ray di dalam markasnya. Berulang kali Gru berusaha mengambil kembali Shrink Ray, tapi gagal. Jangankan mengambil Shrink Ray, untuk mendekati markasnya saja sangat sulit, karena markas Vector memiliki sistem keamanan dan persenjataan yang canggih. 

Hingga suatu hari, Gru melihat tiga orang anak kecil penjual cookies dari rumah yatim piatu, Margo, Edith dan Agnez mendatangi markas Vector dan menawarkan cookies. Karena Vector sangat menyukai cookies, ia mengijinkan mereka masuk dan membeli cookies mereka.

Vector merebut Shrink Ray dari Gru

Gru memperoleh ide untuk mendapatkan kembali Shrink Ray dari Vector. Gru pergi ke rumah yatim piatu, mengaku sebagai dokter dan mengadopsi Margo, Edith dan Agnes. Gru meminta Dr. Nefario untuk membuat robot cookies dan meminta Margo, Edith dan Agnes menjual cookies itu ke Vector. 

Margo, Edith dan Agnez yang sudah lama menginginkan orang tua angkat menyambut tawaran adopsi Gru dengan senang hati tanpa mengetahui maksud Gru yang sebenarnya. Gru yang sangat tidak menyukai anak-anak harus bersabar dan berpura-pura menyayangi Margo, Edith dan Agnez hingga mendapatkan kembali Shrink Ray. Pernah suatu hari, Gru terpaksa harus mengantarkan mereka ke tempat latihan ballet. Gru juga terpaksa berjanji akan datang di acara resital saat mereka pentas. 

Kesabaran Gru membuahkan hasil, Margo, Edith dan Agnez berhasil melancarkan aksi Gru mendapatkan kembali Shrink Ray dari Vector. Tanggal yang direncanakan untuk mencuri bulan sudah hampir dekat, tapi suatu alasan menyebabkan Gru tidak berhasil mendapatkan pinjaman dana dari Bank.

Gru berhasil mendapatkan kembali Shrink Ray

Sementara itu, kehadiran Margo, Edith dan Agnez sudah memberikan suasana yang berbeda di dalam rumah Gru. Gru yang semula sangat tidak menyukai anak-anak, berbalik menyayangi Margo, Edith dan Agnez seperti anaknya sendiri. Tanggal pencurian bulan ternyata juga bersamaan dengan waktu pentas Margo, Edith dan Agnez. Bagaimanakah Gru mendapatkan dana untuk membuat roket? Manakah yang akan dipilih oleh Gru, mencuri bulan atau datang ke pentas Margo, Edith dan Agnez? Siapakah Vector sebenarnya?  

Pada awal bulan Juli 2013, bersamaan dengan dirilisnya Despicable Me 2, demam Minion melanda Surabaya. Banyak teman-teman saya yang membicarakannya dan sangat menantikan Despicable Me 2. Tidak sedikit yang memasang gambar Minion sebagai profile picture, bahkan berburu boneka Minion karena permintaan si buah hati. Seorang motivator terkenal dari Indonesia juga sering menggunakan karakter Minion dalam menyampaikan motivasinya. Semua item berbentuk atau bergambar Minion banyak dicari, mulai dari boneka, stiker, alat tulis, pakaian, hingga alas kaki. 

Sementara saya yang belum pernah menonton Despicable Me hanya bisa bertanya, siapakah Minion itu dan bercerita tentang apakah Despicable Me itu. Sampai saat review ini ditulis, saya juga belum menonton Despicable Me 2. Tapi karena sudah menonton Despicable Me, saya pasti juga akan menonton sekuelnya. 

Gru bersama Edith, Agnez dan Margo di taman hiburan

Kelebihan Despicable Me ada pada humornya yang segar dan cenderung gila. Penggambaran fisik karakter-karakternya juga biasa, jauh dari lucu. Bisa dibilang, hanya Minion saja yang mungkin tampak lucu. Tapi, banyak dialog dan adegannya yang sukses membuat penonton untuk tertawa. Terutama aksi Minion saat berdansa dan dialog yang tercipta di antara Gru, Margo, Edith dan Agnez. Vector, tokoh antagonis dalam film ini juga tidak luput dari sentuhan humor. Simak saja saat Vector berusaha memperkenalkan diri kepada Gru dan menjelaskan arti dari namanya. 

Satu kelebihan lagi dari Despicable Me adalah tingginya imajinasi dalam film ini. Lihat saja penggambaran sebuah markas yang canggih dan mewah untuk karakter Vector, begitu detil. Markas Vector memiliki kamera, berbagai macam senjata termasuk nuklir di bagian atap, kolam kaca berisi ikan hiu di dalam markas yang terhubung dengan akses keluar untuk memangsa tamu yang tidak diundang. Semua itu dapat dijalankan Vector hanya dengan menggunakan remote serta keyboard.      

Sedangkan kekurangan film ini terletak pada peran Minion yang kurang mengisi cerita Despicable Me, padahal Minion sudah menjadi seperti ikon untuk film ini. Tidak tahu lagi jika dibandingkan dengan Despicable Me 2, karena saya belum menontonnya. Saya justru merasa Despicable Me lebih identik dengan karakter Gru dan Agnez.