Penuh dengan Item Branded
Pemain : Anne Hathaway, Meryl Streep, Emily Blunt, Stanley Tucci, Adrian Grenier
Skor : 6.8 / 10
Pemain : Anne Hathaway, Meryl Streep, Emily Blunt, Stanley Tucci, Adrian Grenier
Skor : 6.8 / 10
Andy Sachs (Anne Hathaway) mendapatkan panggilan interview kerja dari Elias Clarke, penerbit majalah fashion terkenal, Runway. Andy melamar sebagai asisten kepala editor Runway, Miranda Priestly (Meryl Streep). Siapa yang tidak mengenal Miranda, wanita nomor satu di majalah Runway. Ia wanita yang eksentrik, keras, tegas, disiplin, perfeksionis dan tidak tanggung-tanggung dalam memberikan pekerjaan kepada bawahannya. Semua orang juga sudah mengetahui seberapa seringnya ia berganti asisten. Jika bukan karena Miranda yang tidak puas dengan mereka maka merekalah yang tidak tahan dengan tekanan pekerjaan yang diberikan oleh Miranda.
Tapi, posisi sebagai asisten Miranda ini menjadi impian para wanita. Dalam satu dialognya, Emily (Emily Blunt), asisten Miranda yang lain mengatakan "Sejuta gadis akan membunuh untuk posisi ini". Bagaimana tidak, jika bekerja selama 1 tahun saja sebagai asisten Miranda, maka jaminan tawaran kerja dari majalah manapun akan menyambut setelah mereka berhenti nanti.
Berbeda dengan asisten-asisten Miranda sebelumnya yang selalu berpenampilan modis dan mengikuti trend mode, Andy menghadiri interview dengan penampilan yang biasa saja dan lumayan berantakan. Ya, Andy adalah wanita yang sederhana, apa adanya dan tidak mengikuti trend mode. Andy juga tidak mengenal Miranda, nama itu sangat asing untuknya. Emily sampai heran mengapa Andy bisa mendapat panggilan interview.
Miranda Priestly, editor in chief RunWay, fashion magazine |
Kali ini Andy sangat beruntung, Miranda ingin bertemu dan melakukan interview sendiri untuk memilih asistennya. Awalnya, Miranda tidak yakin dengan kemampuan Andy, terlebih lagi Andy tidak memiliki keahlian di dunia fashion. Andy juga tidak pernah membaca majalah Runway. Andy hanya menjamin, kalau ia memiliki prestasi dan pengalaman kerja. Ia juga cerdas, cepat belajar dan akan bekerja keras untuk posisi itu. Miranda akhirnya menerima Andy.
Andy Worked as Miranda assistant |
Andy did all "CRAZY" job from Miranda |
Di hari pertamanya bekerja, Andy sudah dibuat kerepotan dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh Miranda. Ia harus mengingat dan menelepon sejumlah nama klien Miranda. Ia pergi ke banyak tempat untuk mengambil barang-barang termasuk membeli beberapa cup kopi hangat pesanan Miranda. Sampai-sampai Andy harus berlari di tengah keramaian jalan dan menghindari mobil yang sedang melaju agar dapat kembali ke kantor tepat pada waktunya.
Nigel (Stanley Tucci), asisten fashion Miranda yang baik hati menaruh simpati kepada Andy. Nigel sering memberikan nasihat kepada Andy tentang fashion. Tatapan Miranda dan beberapa orang kantor yang sedikit sinis melihat cara berpakaian Andy akhirnya membuat Andy menerima nasihat Nigel. Nigel melakukan make over ke Andy sehingga terlihat lebih cantik dan modern dengan item fashion terbaru. Andy memakai baju, sepatu, tas dan asesoris karya desainer ternama. Miranda, Emily dan semua orang terkejut dan tidak percaya dengan perubahan Andy.
Nigel helps Andy on make over |
Andy after make over |
Andy menjadi lebih percaya diri dari sebelumnya. Semua tugas yang diberikan Miranda kepadanya juga dapat ia selesaikan, jauh lebih baik daripada Emily. Miranda mulai mempercayai dan mengandalkan Andy. Miranda juga mengalihkan beberapa pekerjaan Emily kepada Andy. Bahkan impian Emily pergi ke Paris bersama Miranda untuk menghadiri acara fashion tahunan harus terkubur, karena Miranda memilih mengajak Andy.
Tapi kesuksesan Andy dalam karir harus ia bayar mahal. Andy telah berubah menjadi orang lain. Andy menjadi wanita yang sangat sibuk. Andy harus selalu siap jika Miranda membutuhkannya. Andy tidak bisa berkata 'Tidak'. Karena kesibukannya itu, hubungan Andy dengan sahabat dan kekasihnya, Nate (Adrian Grenier) menjadi renggang. Emily juga menyebut Andy telah merebut impiannya.
Andy and Nate |
Awal mula saya tertarik dengan film ini, cukup sepele, karena penasaran dengan judulnya. Ada 2 kata dalam judulnya yang menarik, pertama adalah "Devil". Tapi setelah membaca lengkap judulnya, lho koq ada kata "Prada"?. Saat itu juga pikiran saya langsung teringat pada merk ternama, Prada, mengingat di tengah judulnya, masih ada kata "Wears".
Sekedar menebak, film ini mungkin berhubungan dengan dunia fashion. Ternyata benar, jadi jangan heran ya kalau menjumpai banyak produk merk fashion ternama di film ini. Beberapa diantaranya adalah Prada, Calvin Klein, Dolce Gabbana, Jimmy Choo, Manolo Blahnik, Nancy Gonzalez, Narciso Rodriguez, Chanel, Hermes dan masih banyak lagi. Bahkan salah satu designer kondang, Valentino juga tampil sebagai cameo di film ini, meskipun hanya sebentar.
Film ini termasuk memiliki ide yang segar karena mengambil latar cerita dunia fashion. Setelah membaca beberapa sumber, termasuk di antaranya IMDB, ternyata film ini diangkat dari sebuah novel karya Lauren Weisberger. Cerita dalam The Devil Wears Prada terinspirasi dari pengalaman pribadi Lauren ketika masih bekerja sebagai asisten kepala editor majalah fashion ternama, Vogue. Karakter Andy menggambarkan dirinya, majalah Runway menggantikan Vogue, sementara Miranda menggambarkan Anna Wintour.
Film ini termasuk memiliki ide yang segar karena mengambil latar cerita dunia fashion. Setelah membaca beberapa sumber, termasuk di antaranya IMDB, ternyata film ini diangkat dari sebuah novel karya Lauren Weisberger. Cerita dalam The Devil Wears Prada terinspirasi dari pengalaman pribadi Lauren ketika masih bekerja sebagai asisten kepala editor majalah fashion ternama, Vogue. Karakter Andy menggambarkan dirinya, majalah Runway menggantikan Vogue, sementara Miranda menggambarkan Anna Wintour.
Fashion Show in Paris |
Kali ini, saya suka dengan aksi Anne Hathaway. Anne memang lebih cocok memerankan wanita kalem, bukan Catwoman seperti di The Dark Night Rises. Untuk Meryl Streep, saya suka sekali dengan wajah sinisnya. Aura "devil" (pemimpin killer) dibalik kecantikannya, dapat. Terutama dari cara ia melihat penampilan Andy dari atas hingga ujung kaki sambil mencibirkan mulutnya.
Meskipun termasuk komedi, tapi sayangnya saya tidak dapat merasakan sisi humor dalam film ini. Drama-nya oke, asmara, persahabatan dan persaingan kerja. Kisah Andy dan Nate memang klise, tapi ada satu quote dalam dialog mereka yang akan selalu saya ingat.
The Quote |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar