Menegangkan dari Awal hingga Akhir
Skor : 8.5 / 10
Skor : 8.5 / 10 
Sudah lama saya tidak nonton filmnya Tom Hanks, terakhir Cloud Atlas, itupun saya juga tidak menonton hingga selesai. Kenapa? Ya karena filmnya yang cukup rumit, maklum film sci-fi. Ceritanya rumit, ada banyak perbedaan zaman dalam ceritanya, ditambah lagi banyaknya karakter yang dimainkan oleh orang yang sama. Bayangkan saja ya, si Tom Hanks harus memerankan 5 macam karakter berbeda di Cloud Atlas. Sangat mengecewakan dan sudah membuatku jadi bosan, pusing dan tidak sanggup lagi untuk menyelesaikannya, hehe.. Padahal dari beberapa berita yang pernah saya baca menyebutkan kalau Cloud Atlas sudah menghabiskan dana yang tidak sedikit. Hmm sayang sekali.
Nah di Captain Phillips, saya bertemu kembali dengan Tom Hanks. Kali ini ia berperan sebagai seorang kapten kapal, Richard Phillips. Seperti biasanya, akting Tom Hanks memang selalu bagus, tapi saya belum merasakan karakter seorang pemimpin yang berbeda dari seorang Tom Hanks. Melihat Tom Hanks di film ini mengingatkan saya kepada Tom Hanks di film The Green Mile dan Cast Away.
Saya justru menyukai akting Barkhad Abdi, ketua pembajak berkulit hitam yang menjadi lawan main Tom Hanks di film ini. Image pembajak yang tidak mengenal takut, nekat, serakah, licik tapi berkharisma dalam memimpin dan selalu melindungi anak buahnya ditampilkan dengan sangat baik oleh Barkhad Abdi. Plus aksen bahasa Inggris Barkhad Abdi yang khas.
Captain Phillips bercerita tentang kisah nyata pembajakan yang menimpa kapal peti kemas, Maersk Alabama. Anda pastinya sudah dapat menebak apa saja yang bakal diceritakan dalam film ini. Dengan segala batasan cerita yang dihadapi Captain Phillips sebagai suatu kisah nyata, film ini berhasil menyajikan sebuah tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Ketegangannya terasa mulai dari awal hingga akhir, jadi tidak mengherankan kalau film ini termasuk dalam film thriller.
Jangan mengharapkan akan melihat efek visual yang wah di film ini, karena memang tidak ada. Jangan pula mengharapkan melihat wajah-wajah tampan atau cantik di film ini. Pengambilan gambar dan setting tempatnya juga banyak dilakukan di atas kapal dan perairan lepas, tidak ada pemandangan yang indah. Tapi semuanya itu tidak bisa dibandingkan dengan banyaknya nilai-nilai positif yang bisa kita dapatkan dari film ini, kepemimpinan, keberanian, ketegasan, mawas diri dan pastinya keikhlasan. Beberapa usaha penyelamatan yang sangat brilliant membuat saya tidak bisa banyak berkata apa-apa, hanya bisa bilang WOW !!
Sebagai kesimpulan akhir, saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton. Sayangnya, film ini bukan pemenang OSCAR 2013. Saya lebih setuju jika film ini yang menjadi pemenang daripada 12 Years a Slave. Keduanya sama-sama mengangkat kisah nyata tapi kisah Captain Phillips tersampaikan dengan lebih jelas dan gamblang. Kisahnya juga lebih menegangkan dan yang pasti lebih nyaman untuk dinikmati daripada 12 Years a Slave yang lebih dark, beberapa dialog dan adegannya juga tidak manusiawi dan menjijikkan karena mengungkap sisi gelap perbudakan.
AWAS !!! BERIKUT INI ADALAH SPOILER !!
Kapal peti kemas Maersk Alabama direncanakan berlayar selama 11 hari dari Salalah, Oman menuju Mombasa, Kenya. Kali ini, Kapten Richard Phillips ditugaskan untuk memimpin perjalanan kapal itu. Sementara itu, di Kenya, sebuah pemukiman warga didatangi kelompok bersenjata. Kelompok itu dipimpin oleh seseorang yang biasa mereka sebut sebagai Bos. Mereka meminta uang dan memaksa warga untuk membajak kapal dan menyerahkan hasilnya kepada Bos. Jika menolak, warga harus berhadapan dengan Bos.
Karena terdesak, beberapa warga Kenya segera membentuk kelompok dan berlayar untuk mencari sasaran kapal yang hendak dibajak. Mereka berangkat dengan dua kapal yang dipimpin oleh Muse dan seorang lagi yang tidak seberapa jelas namanya.
Kembali ke Phillips, sedari awal mula kapal belum berangkat (ketika masih di Salalah, Oman), Phillips sudah merasa perjalanan kali ini penuh resiko. Kapal harus melewati Afrika dan berlayar sendiri ketika berada di Teluk Somalia. Afrika yang sudah dikenal menjadi sarang bajak laut membuat Phillips lebih berhati-hati. Ia memerintahkan untuk mengunci semua pintu di kapal ketika berlayar. Phillips juga mengajak kru kapal untuk disiplin dalam waktu dan selalu siaga.
Kekhawatiran Phillips semakin bertambah, setelah ia menerima email peringatan atas bajak laut di perairan Somalia yang dikirim oleh Kantor Maritim Perdagangan Inggris. Keesokan harinya, Phillips meminta semua kru melakukan latihan keadaan darurat di dalam kapal tanpa pemberitahuan. Tapi tampaknya itu sudah agak sedikit terlambat, Phillips melihat ada dua kapal lain yang mendekati dan mengikuti kapal nya. Ya, itu adalah kapal Muse dan temannya yang hendak membajak kapal Phillips yang sedang berlayar sendiri tanpa kapal yang lain. Apakah Phillips dapat menyelamatkan Maersk Alabama dari serangan Muse dan teman-temannya?
Dari film ini kita dapat sedikit belajar tentang seluk-beluk di dalam kapal. Mulai dari ruangan, perlengkapan dalam kapal yang memang sudah dirancang dan dipikirkan dengan matang untuk keselamatan dalam perjalanan hingga prosedur yang harus dilakukan ketika kapal berada dalam posisi bahaya. Pertarungan taktik antara Phillips yang berusaha menyelamatkan kapal dan para kru, dan Muse yang berusaha menyerang kapal Phillips sangat seru untuk diikuti. Dan ketika keduanya bertemu, kita akan disuguhi uji kecerdasan otak, keberanian, keyakinan dan kepercayaan antara Phillips melawan Muse.
Nah di Captain Phillips, saya bertemu kembali dengan Tom Hanks. Kali ini ia berperan sebagai seorang kapten kapal, Richard Phillips. Seperti biasanya, akting Tom Hanks memang selalu bagus, tapi saya belum merasakan karakter seorang pemimpin yang berbeda dari seorang Tom Hanks. Melihat Tom Hanks di film ini mengingatkan saya kepada Tom Hanks di film The Green Mile dan Cast Away.
Saya justru menyukai akting Barkhad Abdi, ketua pembajak berkulit hitam yang menjadi lawan main Tom Hanks di film ini. Image pembajak yang tidak mengenal takut, nekat, serakah, licik tapi berkharisma dalam memimpin dan selalu melindungi anak buahnya ditampilkan dengan sangat baik oleh Barkhad Abdi. Plus aksen bahasa Inggris Barkhad Abdi yang khas.
 |
| Captain Phillips dalam film, Tom Hanks (kiri) Captain Phillips sebenarnya (kanan) |
 |
| Kapal Peti Kemas Maersk Alabama |
Captain Phillips bercerita tentang kisah nyata pembajakan yang menimpa kapal peti kemas, Maersk Alabama. Anda pastinya sudah dapat menebak apa saja yang bakal diceritakan dalam film ini. Dengan segala batasan cerita yang dihadapi Captain Phillips sebagai suatu kisah nyata, film ini berhasil menyajikan sebuah tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Ketegangannya terasa mulai dari awal hingga akhir, jadi tidak mengherankan kalau film ini termasuk dalam film thriller.
Jangan mengharapkan akan melihat efek visual yang wah di film ini, karena memang tidak ada. Jangan pula mengharapkan melihat wajah-wajah tampan atau cantik di film ini. Pengambilan gambar dan setting tempatnya juga banyak dilakukan di atas kapal dan perairan lepas, tidak ada pemandangan yang indah. Tapi semuanya itu tidak bisa dibandingkan dengan banyaknya nilai-nilai positif yang bisa kita dapatkan dari film ini, kepemimpinan, keberanian, ketegasan, mawas diri dan pastinya keikhlasan. Beberapa usaha penyelamatan yang sangat brilliant membuat saya tidak bisa banyak berkata apa-apa, hanya bisa bilang WOW !!
Sebagai kesimpulan akhir, saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton. Sayangnya, film ini bukan pemenang OSCAR 2013. Saya lebih setuju jika film ini yang menjadi pemenang daripada 12 Years a Slave. Keduanya sama-sama mengangkat kisah nyata tapi kisah Captain Phillips tersampaikan dengan lebih jelas dan gamblang. Kisahnya juga lebih menegangkan dan yang pasti lebih nyaman untuk dinikmati daripada 12 Years a Slave yang lebih dark, beberapa dialog dan adegannya juga tidak manusiawi dan menjijikkan karena mengungkap sisi gelap perbudakan.
AWAS !!! BERIKUT INI ADALAH SPOILER !!
Kapal peti kemas Maersk Alabama direncanakan berlayar selama 11 hari dari Salalah, Oman menuju Mombasa, Kenya. Kali ini, Kapten Richard Phillips ditugaskan untuk memimpin perjalanan kapal itu. Sementara itu, di Kenya, sebuah pemukiman warga didatangi kelompok bersenjata. Kelompok itu dipimpin oleh seseorang yang biasa mereka sebut sebagai Bos. Mereka meminta uang dan memaksa warga untuk membajak kapal dan menyerahkan hasilnya kepada Bos. Jika menolak, warga harus berhadapan dengan Bos.
Karena terdesak, beberapa warga Kenya segera membentuk kelompok dan berlayar untuk mencari sasaran kapal yang hendak dibajak. Mereka berangkat dengan dua kapal yang dipimpin oleh Muse dan seorang lagi yang tidak seberapa jelas namanya.
 |
| Muse |
Kekhawatiran Phillips semakin bertambah, setelah ia menerima email peringatan atas bajak laut di perairan Somalia yang dikirim oleh Kantor Maritim Perdagangan Inggris. Keesokan harinya, Phillips meminta semua kru melakukan latihan keadaan darurat di dalam kapal tanpa pemberitahuan. Tapi tampaknya itu sudah agak sedikit terlambat, Phillips melihat ada dua kapal lain yang mendekati dan mengikuti kapal nya. Ya, itu adalah kapal Muse dan temannya yang hendak membajak kapal Phillips yang sedang berlayar sendiri tanpa kapal yang lain. Apakah Phillips dapat menyelamatkan Maersk Alabama dari serangan Muse dan teman-temannya?
 |
| Muse dkk berhasil mendekati dan naik ke atas kapal Phillips |
 |
| Muse menyandera Phillips dan 2 kru yang lain |
Dari film ini kita dapat sedikit belajar tentang seluk-beluk di dalam kapal. Mulai dari ruangan, perlengkapan dalam kapal yang memang sudah dirancang dan dipikirkan dengan matang untuk keselamatan dalam perjalanan hingga prosedur yang harus dilakukan ketika kapal berada dalam posisi bahaya. Pertarungan taktik antara Phillips yang berusaha menyelamatkan kapal dan para kru, dan Muse yang berusaha menyerang kapal Phillips sangat seru untuk diikuti. Dan ketika keduanya bertemu, kita akan disuguhi uji kecerdasan otak, keberanian, keyakinan dan kepercayaan antara Phillips melawan Muse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar