13 Juli 2013

Trance (2013)

Trance, Memerlukan Pemikiran Extra dari Penonton
<img src="Trance.jpg" alt="Trance Cover">
Pemain :  James McAvoy, Vincent Cassel, Rosario Dawson
Skor      :  7.0 / 10
 
Film yang disutradarai oleh Danny Boyle ini termasuk film dengan cerita yang sulit dimengerti. Beberapa bagian dari ceritanya adalah sub bagian dari cerita yang lain. Alur ceritanya tidak beraturan, berjalan maju dan mundur. Saya harus menonton film ini 2 kali untuk dapat mengerti, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang masih terasa membingungkan. Ya, semoga saja apa yang saya review kali ini bisa mewakili. Simon (James McAvoy) bekerja sebagai juru lelang lukisan. Karena terbelit hutang, Simon bekerja sama dengan kelompok Franck (Vincent Kassel) untuk mencuri lukisan di tempatnya bekerja. Lukisan yang menjadi sasaran adalah lukisan karya Rembrandt, Witches on the Air.

Karena sudah mengetahui seluk beluk tempat ia bekerja, Simon dapat dengan mudah mencuri lukisan itu dan membawanya dalam sebuah tas hitam. Franck kemudian menghadang Simon dan meminta tas itu. Simon menyerahkan tas itu kepada Franck. Saat Franck akan membukanya, Simon menyerang Franck dari belakang. Franck kemudian membalasnya dengan memukul kepala Simon hingga terjatuh.

Betapa terkejutnya Franck ketika membuka tas itu dan mengetahui kalau di dalamnya hanya berisi sebuah frame yang sudah kosong. Franck dan kelompoknya menemui dan memaksa Simon untuk menyerahkan lukisan itu. Tapi sayang, Simon mengalami amnesia sebagian akibat luka di kepalanya. Simon tidak dapat mengingat sama sekali tempat ia menyimpan lukisan itu.


<img src="Trance.jpg" alt="Trance Franck memegang frame lukisan yang sudah kosong">
Franck memegang frame lukisan yang sudah kosong

Untuk membantu mengembalikan ingatan Simon, Franck merekrut seorang psikolog untuk Simon. Franck menyerahkan beberapa nama psikolog kepada Simon untuk dipilih. Simon memilih Elizabeth (Rosario Dawson) sebagai psikolognya. Elizabeth adalah seorang psikolog yang ahli dalam metode hipnotis untuk membantu pasiennya. Elizabeth akan membawa pasiennya ke beberapa tingkat di bawah alam sadar mereka sehingga mereka dapat mengatakan kembali semua hal yang pernah dialami sebelumnya.

Pada sesi pertama terapi, Simon menemui Elizabeth menggunakan nama samaran dan alibi untuk menemukan sebuah kunci. Simon juga memakai alat penyadap atas perintah Franck. Tapi secara tidak sengaja, Elizabeth dapat melihat alat penyadap dari balik pakaian Simon. 


<img src="Trance.jpg" alt="Trance Simon dan Elizabeth">
Simon dan Elizabeth

Identitas dan tujuan Simon, Franck dan kelompoknya untuk menemukan lukisan yang sudah dicuri akhirnya terbongkar oleh Elizabeth pada sesi kedua terapi. Franck meminta Elizabeth untuk tetap membantu mereka mengembalikan ingatan Simon. Elizabeth menerimanya dengan satu syarat, mendapatkan bagian keuntungan jika lukisan itu dapat ditemukan. Karena terdesak, Franck akhirnya menyetujui syarat Elizabeth.

Elizabeth kemudian menghipnotis Simon, Franck dan kelompoknya untuk menelusuri kejadian yang dialami Simon di hari pencurian lukisan itu. Sedikit demi sedikit terapi hipnotis yang dilakukan Elizabeth telah membuat Simon berhasil mendapatkan kembali ingatannya yang hilang. Tidak hanya itu, sebuah rahasia tentang hubungan spesial antara Simon dan Elizabeth di masa lalu akhirnya juga terbongkar. Elizabeth juga menggunakan kesempatan hipnotis itu untuk mengambil sedikit keuntungan bagi dirinya tanpa disadari oleh Simon dan kelompok Franck. 


<img src="Trance.jpg" alt="Trance Simon Mengikuti Sesi Hipnotis">
Simon Mengikuti Sesi Hipnotis

Beberapa tingkat alam di bawah sadar yang ditampilkan di film ini sekilas mengingatkan saya dengan INCEPTION. Kedua film ini memiliki persamaan dalam menggunakan trance (alam bawah sadar). Perbedaannya hanya pada misi operasi, jika di INCEPTION misinya untuk menanamkan pemikiran yang belum pernah ada ke dalam pikiran bawah sadar manusia, sedangkan di Trance hanya untuk membaca dan mengetahui kejadian yang telah berlalu. 


<img src="Trance.jpg" alt="Trance Simon">
Simon

Lalu, mana yang lebih baik, INCEPTION atau Trance? Jelas, saya memilih INCEPTION. Sebetulnya keduanya sama-sama membingungkan dan membuat penonton sama-sama berpikir extra untuk menangkap apa yang diinginkan film. Tapi ada beberapa hal yang membuat Trance masih berada di bawah INCEPTION :
  • Watak tokohnya sangat tidak jelas dan cenderung berubah-ubah. Terutama di ketiga tokoh kunci, yaitu Simon, Franck, dan Elizabeth.
  • Penonton semakin bingung karena tidak ada tanda/totem di film ini yang dapat membedakan apakah cerita berada dalam dunia nyata atau dunia bawah sadar. Hanya ada gerakan tangan Elizabeth untuk mengeluarkan pasien dari pengaruh hipnotis, tapi beberapa terlalu cepat sehingga terlewat jika penonton tidak terlalu fokus pada film.
  • Beberapa adegan dalam film ini juga sangat vulgar dan cenderung dipaksakan. Padahal dengan adanya adegan itu tidak membuat penonton lebih mengerti jalan cerita. MPAA (The Motion Picture Association of America) mengkategorikan film ini ke dalam rating "R", untuk usia di bawah 17 tahun harus didampingi orang tua saat menonton film ini         (Sumber : http://www.mpaa.org/ratings). Trance sepertinya juga akan sulit untuk ditayangkan di Indonesia karena banyak yang harus disensor.
  • Akhir cerita menggantung dan nasib karakter dalam film juga tidak jelas.
Sangat disayangkan, karena sebetulnya ide cerita, konflik, dan misteri yang terjadi di dalamnya sangat menarik tapi terlewat begitu saja dengan ketidak jelasan cerita di dalamnya. Trance seakan-akan membawa penonton masuk ke dalam sebuah puzzle, labirin tanpa petunjuk, dan dibiarkan begitu saja menggunakan imajinasi masing-masing untuk mencari jalan keluarnya.

2 komentar:

  1. kurang nendang, biasanya danny boyle bikin film lebih bagus dari ini Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya betul untuk Trance memang kurang gregetnya. Beberapa bagian filmnya (ide'nya) juga seperti mengingatkan penonton dengan film yang sudah pernah ada sebelumnya.

      Hapus