13 Mei 2014

The Amazing Spider-Man 2 (2014)

Karakter Spider-Man dari Marc Webb yang lebih mendekati komiknya
<img src="The Amazing Spider-Man 2.jpg" alt="The Amazing Spider-Man 2 Cover">
Skor       :  7 / 10
The Amazing Spider-Man 2 (2014) on IMDb 
Mulai postingan ini hingga seterusnya, saya mengubah skema penulisan review. Jika pada postingan sebelumnya, sedari awal saya menceritakan sedikit alur cerita yang dapat diartikan sebagai spoiler sehingga dapat mengurangi kenikmatan dalam menonton film, maka mulai sekarang, bagian awal posting murni berisi review. Jika Anda ingin mengetahui sedikit alur ceritanya, Anda dapat membacanya di bagian akhir posting (setelah review). Semoga perubahan ini dapat mengakomodasi berbagai kepentingan pembaca, mulai dari yang hanya ingin mengetahui review saja hingga mereka yang juga ingin mengetahui alur cerita.


Di tahun 2014, ada 4 film superhero dari komik Marvell yang dirilis. Setelah Captain America dirilis awal bulan April lalu, kali ini giliran manusia laba-laba atau Spider-Man atau Spidey yang dirilis hanya berselang beberapa minggu saja setelah Captain America. Berikutnya yang akan segera menyusul adalah X-Men dan Guardian of the Galaxy. Karena saya cewek dan bukan penggemar superhero, maka lewatlah Captain America di bioskop tanpa saya sesali, bahkan sampai sekarang saya masih belum menonton Captain America.

Namun beberapa hari yang lalu, dalam sebuah kesempatan, saya akhirnya menonton The Amazing Spider-Man 2 di bioskop. Dengan pengetahuan yang sangat minim tentang Spidey, saya tetap nekat menontonnya. Mengapa saya bilang minim? Maklum saya tidak pernah membaca komik Spidey. Satu-satunya film Spidey yang pernah saya tonton hanyalah Spider-Man yang dirilis tahun 2002. 

Di awal film The Amazing Spider-Man 2, saya baru menyadari kalau ternyata pemeran Peter Parker atau Spidey adalah Andrew Garfield (bukan Tobey Maguire seperti yang pernah saya tonton di Spider-Man tahun 2002). Andrew memiliki wajah yang jauh terlihat lebih muda, fresh, macho dan postur tubuh yang atletis daripada Tobey. Sementara itu, kekasih Spidey kali ini Gwen Stacey (bukan Mary Jane) diperankan oleh Emma Stone. 

<img src="The Amazing Spider-Man 2.jpg" alt="The Amazing Spider-Man 2 Peter Parker dan Gwen Stacey">
Peter Parker dan Gwen Stacey
Setelah sekitar 45 menit berlalu, saya baru merasa ada sesuatu yang berbeda dan tidak biasa dari karakter Spidey kali ini. Kenapa Spidey kali ini terlihat lebih humoris dan banyak mulut ya? Meskipun sudah memakai kostum, Spidey masih saja tetep ngocol. Bukan cuman itu, Peter Parker tampil seperti ABG yang pintar berbicara dan merayu wanita. Hmmm..., kalau saya lebih menyukai si Tobey ya, lebih kalem. Memang Andrew terlihat lebih macho tapi aksi dan gaya berbicaranya, menurutku terlalu over

Lalu bagaimana dengan Gwen Stacey ? Kalau untuk yang satu ini aku tidak bisa memungkiri kalau Emma tampil lebih cantik dan fresh. Karakter Gwen, meskipun lebih cerewet tapi tetap menggairahkan dan juga smart. Teman yang menemani saya menonton saja lebih memilih Gwen daripada Mary Jane di tahun 2002.   

Nah, usut punya usut, dari informasi yang saya dapatkan dari beberapa orang yang pernah membaca komik Spidey, karakter Spidey di The Amazing Spider-Man karya sutradara Marc Webb ini lebih mirip dan mendekati karakter Spidey di dalam komik, humoris, banyak mulut dan atraktif. Tapi meskipun begitu, saya masih tetep memilih si Tobey memerankan Spider-Man dalam versi Sam Raimi. Sepertinya image Tobey sudah terlanjur melekat di hatiku, hehehe... Selain itu, menonton kisah asmara Spiidey dan Gwen di The Amazing Spider-Man 2 seperti sedang menonton Beverly Hills 90210 saja, romantis dan ala ABG.


<img src="The Amazing Spider-Man 2.jpg" alt="The Amazing Spider-Man 2 Aksi kocak Spidey">
Aksi kocak Spidey
Bagaimana ceritanya? Di menit-menit awal, cerita berjalan cukup menarik. Kali ini musuh utama Spidey adalah Electro (Jamie Foxx). Kemampuan listrik Electro membuat film ini tampak begitu megah dengan visual efek yang spektakuler, maklum sambaran dan kilatan listrik dimana-mana. Tapi semakin mendekati akhir, mengapa jadi boring yah? Cerita jadi tidak fokus karena 2 lawan Spidey yang lain, Harry Osborn aka Green Goblin (Dane DeHaan) dan Rhino tiba-tiba muncul di tengah dan akhir film. Fokus cerita Electro dan perhatian penonton jadi terpecah. Sementara endingnya, yah begitu saja, terlalu mudah. Oya, si pemeran Harry, Dane DeHaan wajahnya kalau dilihat sepintas mirip-mirip sama DiCaprio waktu muda ^_^ 


<img src="The Amazing Spider-Man 2.jpg" alt="The Amazing Spider-Man 2 Green Goblin">
Green Goblin

Sekedar saran, kalau mau nonton film ini di bioskop lebih baik bawa makanan dan minuman biar tidak garing. Dua orang yang duduk di sebelah temanku saja sudah meninggalkan kursinya sebelum film habis diputar. Biasanya saya dan temanku itu memang tidak pernah makan ketika di dalam gedung bioskop, paling hanya minum. Alasannya sepele, biasanya saya tidak akan sempat makan karena terpaku dengan film yang sedang diputar. Lha kali ini kebetulan pas kami masuk ke bioskop dan melewati pintu, kami tertarik dengan petugas gedung XXI yang menawarkan paket popcorn, roti plus soft drink seharga 20 ribu. Lumayan lah, paket makanan itu menjadi salah satu penyelamat keboringan kita, terutama si popcorn yang berasa asin dan gurih banget serta rotinya yang empuk. 

Satu lagi, jangan terburu-buru untuk meninggalkan gedung bioskop sebelum film betul-betul habis, meskipun lampu di dalam gedung sudah dinyalakan oleh petugas karena akan ada kejutan. Di bagian paling akhir, catet ya, paling akhir !!! (cukup lama juga memang munculnya) ada potongan pendek film X-Men, lengkap lho ada teks Indonesianya juga, jadi yang pasti bukan sekedar trailer. Saya tau ini dari saudara sepupu yang sudah menonton film ini lebih dulu, saya jadi merasa beruntung diberi tahu soal ini, karena memang banyak yang masih belum tau. Buktinya, waktu nonton kemarin sudah banyak kursi yang kosong di dalam gedung hanya tersisa saya dan teman, satu pasang penonton lagi dan petugas XXI. Kebanyakan mereka segera keluar ketika film selesai dan lampu sudah menyala. Saya sendiri tidak begitu jelas dengan maksud potongan pendek film X-Men itu, hanya berasa rugi saja kalau kelewatan. 


<img src="The Amazing Spider-Man 2.jpg" alt="The Amazing Spider-Man 2 Electro">
Electro





AWAS !!! BERIKUT INI ADALAH SPOILER !!

Layaknya superhero pada umumnya, Spidey tidak akan tinggal diam ketika melihat aksi kejahatan. Dari balik kostum spandeks merah biru dan topengnya, Spidey akan selalu beraksi dan melawan setiap penjahat. Tidak heran jika Spidey menjadi pahlawan dan dielu-elukan masyarakat, meskipun mereka tidak mengetahui identitas Spidey yang sebenarnya.

Begitu juga bagi seorang Max Dillon, Spidey adalah pahlawan. Ia sangat memuja Spidey, apalagi ia pernah bertemu dan bercakap-cakap langsung dengan Spidey. Max Dillon adalah seorang staff di perusahaan Oscorp. Ia sebetulnya adalah seorang yang ramah dan baik hati meskipun terkadang ia sangat kesepian di hari ulang tahunnya. Namun Max berubah menjadi sosok yang mengerikan setelah tersengat listrik dan berubah menjadi Electro. Electro memiliki kekuatan listrik yang hebat. Ia kemudian menjadi jahat dan mulai membenci Spidey karena merasa Spidey ternyata egois dan telah melupakannya.

Tugas Spidey sangat berat, Ia harus mengamankan kota dari serangan Electro. Sementara itu, kesalah pahaman Harry Osborn yang juga terkait dengan misteri kematian orang tua Spidey menambah masalah semakin kompleks. Harry akhirnya berubah menjadi Green Goblin dan bersekutu dengan Electro dan Rhino untuk melawan Spidey. Kekasih Spidey, Gwen Stacey yang juga bekerja magang di Oscorp akhirnya mengetahui peristiwa yang menimpa Max yang sengaja disembunyikan oleh Oscorp agar tidak diketahui publik. Gwen mencoba membantu Spidey menghadapi kekacauan yang diakibatkan oleh Electro, tapi Spidey terus mengkhawatirkan keselamatan Gwen. 

Apakah Spidey dapat menumpas Electro, Green Goblin dan Rhino? Bagaimana peliknya kisah asmara Spidey dan Gwen yang dihadapkan pada kenyataan bahwa Spidey selalu akan mengutamakan keselamatan publik ketimbang kehidupan pribadinya? Apakah rahasia dibalik kematian orang tua Spidey?

Ada sedikit pelajaran yang bisa diambil dari film ini, tidak ada seorang pun yang sempurna. Adalah tidak baik dan tidak benar jika kita terlalu mengidolakan seseorang dengan membabi buta, karena jika demikian sekecil apapun kesalahan yang telah mereka lakukan ataupun sebenarnya tidak mereka lakukan akan membuat perasaan kita menjadi sensitif dan menimbulkan kebencian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar