Captain America : Civil War (2016)

Civil War, si Cetar Chevans

Skor       :  7.0 / 10
 

Sudah 1 bulan saya tidak menulis review film karena kesibukan dan mood menulis saya yang sedang turun. Dan karena akhirnya saya pun tepar flu berat karena kelelahan, yah mau tidak mau saya harus istirahat dan mengisinya dengan kembali menulis hehe... Akhir bulan April 2016 kemarin, saya berkesempatan menghadiri acara nonton bareng (nobar) komunitas Arek Nonton. Kali ini acara nonton berasa sangat istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Jadi berdirinya Arek Nonton, acara juga semakin meriah karena hadirnya 4 orang cosplay yang memakai kostum Iron Man, Captain America dan berdandan ala Tony Stark. Sepertinya sekarang ini sedang musim apa-apa tidak akur, sampai-sampai superhero juga bersitegang. Setelah di bulan Maret Superman bersitegang dengan Batman dalam Batman v Superman : Dawn of Justice, kali ini giliran Steve Rogers aka Captain America (Chris Evans) melawan Tony Stark aka Iron Man (Robert Downey JR). Tidak tanggung-tanggung malah, mereka terbagi menjadi 2 kubu, masing-masing kubu beranggotakan superhero yang sejatinya semuanya adalah anggota dari Avengers.

[Read More - Baca Selengkapnya..]

INTERSTELLAR (2014)

Lebih Terasa Dramanya daripada Sci-Finya

Skor       :  7.0 / 10
 
Sinopsis :

Kehidupan di Bumi terancam punah karena perubahan iklim yang sangat ekstrim. Badai debu yang melanda Bumi sudah sangat mengganggu, merusak lahan pertanian hingga terjadi kelaparan, mengotori rumah penduduk dan tentunya juga berbahaya bagi kesehatan. Bumi sudah tidak layak lagi dihuni manusia. Cooper (Matthew McConaughey), mantan astronot yang kini menjadi petani, sekaligus duda (ayah dari kakak beradik Tom dan Murph), yang tinggal bersama ayah mertuanya (Donald) juga ikut merasakan dampak dari badai debu. Sementara itu, putri Cooper yang cerdas dan memiliki minat yang sama dengan Cooper tentang antariksa, Murph, merasakan kejadian aneh di dalam kamarnya. Beberapa kali buku yang sudah tertata rapi di atas rak terjatuh dengan sendirinya. Karena peristiwa itu, Murph merasa ada hantu yang mencoba berkomunikasi dengannya dan ingin menyampaikan sesuatu kepadanya. Cooper yang mendengar cerita Murph, mencoba menyelidikinya bersama Murph. Cooper menemukan suatu kode yang merujuk pada suatu titik koordinat yang menunjukkan sebuah lokasi.

[Read More - Baca Selengkapnya..]

The Maze Runner (2014)

Seru dari Awal Hingga Akhir

Skor       :  7.0 / 10

 
Sinopsis :

Ada suatu tempat (semacam hutan) yang disebut dengan Glade. Sekelompok orang (Gladers) sudah mendiami Glade selama 2 tahun. Mereka hidup terisolasi dari dunia luar karena Glade dikelilingi tembok batu yang sangat kokoh dan tinggi. Satu-satunya jalan keluar dari Glade adalah melawati rangkaian labirin yang ada di balik tembok batu. Tapi itu bukan perkara yang mudah karena susunan labirin sangat rumit dan selalu berubah-ubah setiap waktu. Gladers tiba di Glade secara misterius. Tidak ada yang mengetahui bagaimana dan siapa yang telah mengirim mereka hingga sampai di Glade. Setiap bulan, penghuni Glade pasti bertambah 1 orang yang tiba bersama sejumlah paket melalui sebuah elevator. Setiap Gladers tiba di Glade dalam kondisi lupa ingatan, mereka tidak dapat mengingat nama mereka sendiri. Baru setelah beberapa hari kemudian, mereka dapat mengingat nama mereka. Ya ! hanya sebatas nama mereka saja, tidak dengan kehidupan mereka. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Dawn of the Planet of the Apes (2014)

Belajar Banyak tentang Kepercayaan dari Simpanse dan Manusia 

Skor       :  9.0 / 10

 

Mana sih yang lebih sulit, mempercayai atau dipercayai ? Menurut saya, dua-duanya sama-sama sulit. Kepercayaan itu bukanlah hal yang mudah karena melibatkan setidaknya dua pihak yang belum tentu memiliki visi, misi dan kondisi yang sama. Kalau kepercayaan itu hanya melibatkan satu pihak saja, maka tidak akan sulit. Tidak mengherankan jika ada yang mengatakan kalau kepercayaan itu ibarat kertas, yang jika sudah pernah kusut maka tidak akan pernah bisa kembali lagi licin seperti semula. Saya sangat setuju. Lalu, apa sih hubungannya antara kepercayaan dengan film Dawn of the Planet of the Apes (DotPotA) yang akan saya review kali ini?. Sebagai sekuel lanjutan dari cerita Rise of the Planet of the Apes (RotPotA), DotPotA mengajarkan banyak hal tentang kepercayaan. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Rise of the Planet of the Apes (2011)

Bagaimana Bisa Saya Melewatkan Film Ini Begitu Saja?

Skor       :  8.0 / 10

 

"Bagaimana bisa saya melewatkan film ini begitu saja?". Itu adalah pertanyaan yang timbul dalam benak saya, setelah menonton Rise of the Planet of the Apes (RotPotA). Bagaimana tidak terlambat, film ini sudah dirilis sejak tahun 2011, sedangkan saya baru menontonnya di pertengahan Juli 2014, tepat 4 hari sebelum saya menonton sekuel lanjutannya, Dawn of the Planet of the Apes (DotPotA). Tapi alih-alih terlambat, lebih baik terlambat daripada melewatkan film ini begitu saja. Menonton RotPotA adalah suatu kesempatan buat saya untuk menilik kembali di mana sebenarnya rasa kemanusiaan yang dimiliki oleh mahluk yang katanya berakal budi dan paling mulia di dunia ini, siapa lagi kalau bukan kita-kita ini, manusia. RotPotA seakan menampar muka saya, hingga malu dan membalikkan posisi manusia sebagai mahluk di dunia yang paling rendah karena tidak manusiawi. Duuhhh, kejam sekali ya ternyata manusia itu >_<.

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Edge of Tomorrow (2014)

Membuat Pusing yang Menonton

Skor       :  5.0 / 10

 

Dua saudara sepupu saya yang saya temui beberapa hari sebelum saya menonton film ini, memberikan pendapat yang berbeda. Seorang mengatakan film ini telah membuatnya pusing sementara yang seorang lagi mengatakan film ini sangat bagus dan tidak boleh dilewatkan. Rasa penasaran saya semakin tinggi setelah melihat skornya di IMDB yang termasuk tinggi, di atas 8.0. Bukan hanya itu, mayoritas anggota grup penghobi film di sebuah social media yang saya ikuti juga mengatakan kalau film ini sangat bagus. Akhirnya, dalam sebuah kesempatan, saya menonton film ini dengan beberapa orang teman. Tapi nyatanya, (maaf) saya koq tidak merasakan sesuatu yang bagus di film ini. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Back to The Future Part III (1990)

Akhir Perjalanan Mesin Waktu DeLorean

Pemain  :  Michael J. Fox, Christopher Llyod, Mary Steenburgen, Thomas F. Wilson, Lea Thompson
Skor       :  7.5 / 10
 

Setelah 6 bulan berlalu (hmmm..cukup lama juga ya hehehe..), saya baru teringat belum melengkapi review trilogi Back to the Future. Karena khawatir lupa lagi, kali ini saya tidak menunda dan langsung mereview bagian ke tiga, sekaligus akhir dari trilogi Back to the Future. Dalam kisah sebelumnya (http://www.reviewcinema.com/2013/12/Back-to-the-Future2.html), saat itu malam hari, tanggal 12 November 1955, Dr. Emmet Brown atau biasa dipanggil Doc (Christopher Llyod) berada di dalam mobil mesin waktu DeLorean yang sedang terbang dan akan menjemput Marty (Michael J. Fox). Mereka akan kembali ke tahun 1985 setelah berhasil menyelesaikan kekacauan di masa depan (tahun 2015) karena Biff (Thomas F. Wilson) telah mencuri buku almanak milik Marty. Tapi, saat itu cuaca sangat buruk, DeLorean tersambar petir. DeLorean dan Doc menghilang. Marty yang menunggu di bawah mencoba menghubungi Doc tapi tidak berhasil. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]

DIVERGENT (2014)

Lebih Baik Daripada The Hunger Games

Pemain :  Shailene Woodley, Theo James, Jai Courtney, Kate Winslet, Ansel Elgort
Skor      :  7.0 / 10

 

Divergent adalah film yang diangkat dari novel trilogi karangan Veronica Roth. Saya belum pernah membaca novelnya, tapi menurut saya, ceritanya mirip dengan The Hunger Games. Keduanya berkisah tentang dunia yang terdiri dari beberapa fraksi (di The Hunger Games disebut distrik). Di dalamnya ada kompetisi untuk memperebutkan posisi dan fraksi yang lebih tinggi ingin menguasai yang lain. Karakter yang terlibat secara intens, memiliki postur tubuh ideal, kuat dan menguasai bela diri. Tokoh utamanya pria dan wanita, seperti Katniss dan Peeta dalam The Hunger Games. Review film The Hunger Games dapat dibaca pada link berikut : http://www.reviewcinema.com/2013/01/the-hunger-games.html dan http://www.reviewcinema.com/2013/12/The-Hunger-Games-Catching-Fire.html.

[Read More - Baca Selengkapnya..]

I, Frankenstein (2014)

Hhmmmh.. ZzzZzzzz...Sleepy
Stars    :  Aaron Eckheart, Yvonne Strahovski, Miranda Otto, Bill Nighy
Score   :  5.0 / 10

 

Last month, I got an invitation from my friend to watch a movie. We are a big fan of horror movies even though we were ladies. :D. At that time, there are two alternative movies to watch. The first is a horror film titled The Pact and the second is a sci-fi action movie themed, I-Frankenstein. But we finally decided to watch I-Frankenstein, because it first aired in Indonesian cinema than The Pact. Fortunately, after a few days, I found the Pact at a DVD store, it can treat my disappointment for failing to watch a horror movie at cinema. The Pact review can be read in this link : http://www.reviewcinema.com/2014/03/THE-PACT.html

[Read More - Baca Selengkapnya..]

The Hunger Games : Catching Fire (2013)

I hate Katniss in this Sequel, Fickle Katniss

Stars   :  Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth
Score  :  6.5 / 10

 

The Hunger Games' fans surely have been waiting this movie, including me. The film which based a novel by Suzanne Collins, titled The Hunger Games, had three sequels. Catching Fire is second sequel, while the first one is The Hunger Games has been released in 2012. The third sequel will split into two parts, in 2014 and 2015 because it has a long duration. A little flash back from the previous, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) and Peeta Mellark (Josh Hutcherson) is the winner of 74th Hunger Games competition. Hunger Games is a competition organized by Panem for 12 districts. Each district must send two participants to compete with other district participants to death. The winner is a participant who lived until the game ends.

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Back to the Future Part II (1989)

More Crazy than Back to the Future I

Stars   :  Michael J.Fox, Christopher Llyod, Lea Thompson, Elisabeth Shue
Score  :  8.5 / 10
to be concluded... Back to the Future III

 

October 26, 1985, Doc (Christopher Llyod), back from the future by his time machine. Doc rushed to Marty (Michael J. Fox) and asked him to go to the future with him, into the date of October 21, 2015. At that time, the son of Marty and Jennifer (Elisabeth Shue), Martin, would have a problem and would be jailed. Doc invited Marty to rescue Martin. They tried to mess up the plan of Griff (Thomas F. Wilson), which caused Martin jailed. On their way, Doc was forced to make Jennifer fainted, because she was eager to find out all the events in the future. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Back to the Future (1985)

A Cool Movie with Crazy Idea from Robert Zemeckis

Stars   :  Michael J Fox, Christopher Lloyd, Lea Thompson, Crispin Glover
Score  :  8.0 / 10

to be continued... Back to the Future II

 

Year 1985, a teenager, Marty Mc Fly (Michael J. Fox) likes all the things related to sci-fi. He has a close friend, Dr. Emmet Brown or Doc (Christopher Lloyd), an eccentric professor who is often considered crazy professor, because of his super crazy invention. On one night, Doc wait Marty in the field of The Twin Pines Mall. Doc would launch his spectacular invention to Marty, a time machine car. The car would carry the passengers into the past and the future. There are three panels time in the car, destination time, present time and last departed time. Each panel has a date (day, month and year) and time (hours and minutes).

[Read More - Baca Selengkapnya..]

Donnie Darko (2001)

Film Twist dengan Pemahaman yang Lumayan Sulit

Pemain :  Jake Gyllenhaal, Holmes Osborne, Mary McDonnell, Patrick Swayze, Drew Barrymore

Skor      :  8.0 / 10

 

Bagi yang hobi menonton film twist (film dengan ending yang mengejutkan) atau film yang meminta penonton untuk berpikir keras pasti tidak akan melewatkan yang satu ini. Ya, Donnie Darko memang berisi cerita dengan puzzle dan alur yang membuat penontonnya untuk berpikir lebih dari sekali. Saya sendiri terpaksa menonton film ini dua kali dan membaca artikel dari beberapa situs untuk dapat lebih memahami apa yang sebetulnya ingin disampaikan oleh Richard Kelly sebagai seorang penulis sekaligus sutradara Donnie Darko. Menulis review film ini juga lumayan sulit karena bisa menjurus ke arah spoiler yang akan mengurangi kenikmatan menonton film. 

[Read More - Baca Selengkapnya..]