13 Agustus 2014

Dawn of the Planet of the Apes (2014)

Belajar Banyak tentang Kepercayaan dari Simpanse dan Manusia 
<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Cover">
Skor       :  9.0 / 10
Dawn of the Planet of the Apes (2014) on IMDb 
Mana sih yang lebih sulit, mempercayai atau dipercayai ? Menurut saya, dua-duanya sama-sama sulit. Kepercayaan itu bukanlah hal yang mudah karena melibatkan setidaknya dua pihak yang belum tentu memiliki visi, misi dan kondisi yang sama. Kalau kepercayaan itu hanya melibatkan satu pihak saja, maka tidak akan sulit. Tidak mengherankan jika ada yang mengatakan kalau kepercayaan itu ibarat kertas, yang jika sudah pernah kusut maka tidak akan pernah bisa kembali lagi licin seperti semula. Saya sangat setuju. Lalu, apa sih hubungannya antara kepercayaan dengan film Dawn of the Planet of the Apes (DotPotA) yang akan saya review kali ini?. Sebagai sekuel lanjutan dari cerita Rise of the Planet of the Apes (RotPotA), DotPotA mengajarkan banyak hal tentang kepercayaan. 


DotPotA menghadirkan kisah kepercayaan yang melibatkan 3 pihak sekaligus, yaitu antara Caesar dan Koba yang keduanya adalah simpanse dan yang ketiga adalah manusia. Yang menarik, ketiganya pernah memiliki kenangan bersama di masa lalu antara satu dengan yang lain. Entah itu kenangan manis maupun pahit, mau tidak mau itu ikut membentuk karakter dan mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap satu sama lain. Caesar dengan kenangan manis pernah hidup serumah dengan manusia (Will) yang begitu menyayanginya, Koba yang akhirnya buta karena pernah menjadi kelinci percobaan penelitian manusia dan manusia sendiri yang selalu was-was akan keganasan virus Simian yang disebarkan oleh simpanse.

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Hubungan harmonis antara manusia dan simpanse">
Hubungan harmonis antara manusia dan simpanse
Kenangan-kenangan itu akhirnya ikut membentuk karakter mereka. Caesar digambarkan begitu bijaksana sebagai seorang pemimpin. Caesar selalu percaya bahwa manusia itu baik adanya. Sementara Koba, sangat membenci manusia dan tidak pernah lagi mempercayai manusia. Karena rasa terima kasihnya kepada Caesar yang telah menyelamatkannya, Koba menjadi salah satu simpanse yang setia kepada Caesar. Caesar juga sangat mempercayai Koba, apalagi mereka berasal dari dunia yang sama, simpanse. Lalu bagaimana jika Caesar, Koba, manusia dan kenangan-kenangan itu dipertemukan kembali setelah sekian lama?

Maka hadirlah DotPotA yang meskipun masih mengangkat tema yang sama dengan franchise nya, yaitu tentang pertikaian antara manusia dan simpanse berotak cerdas, tapi memiliki alur cerita yang bagus dan kuat. Akar cerita DotPotA cukup sepele, yaitu kebutuhan manusia akan listrik untuk bertahan hidup. Tapi dari akar yang sepele itu, cerita dibangun dengan perlahan tapi pasti, hingga menjadi konflik yang kompleks, melibatkan banyak karakter hingga mencapai puncaknya tapi tetap dalam ruang lingkup masa lalu dan kepercayaan. 

Kita akan menyaksikan bagaimana kepercayaan Caesar terhadap Koba diuji terus-menerus oleh pengkhianatan Koba sendiri. Kita juga akan menyaksikan bagaimana manusia mulai mempercayai simpanse karena kebijaksanaan Caesar. Bukan perkara mudah memang, karena seperti yang sudah saya bilang di awal tadi tidak semua memiliki visi dan misi yang sama. Beberapa diantara mereka bahkan termakan hasutan karena tidak mengetahui fakta yang sebenarnya.  

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Koba dan Caesar">
Koba (kiri) dan Caesar (kanan)

Karakter-karakter yang terlibat di DotPotA juga begitu kuat, seperti Caesar, Koba dan Malcolm. Chemistry antara Caesar dan Malcolm terbangun dengan baik. Sayangnya saya tidak melihat lagi karakter Will di RotPotA. Mungkin karakter Will diceritakan tewas karena infeksi virus Simian. Untuk pemeran Caesar, Andy Serkis, 4 jempol !!! Salut !!! Penampilan Serkis yang sudah bagus di RotPotA dibalas dengan lebih bagus lagi di DotPotA. Serkis berhasil membawakan karakter seorang pemimpin sejati. Sepulang dari menonton DotPotA, saya seakan lupa dengan karakter pemimpin sekeren Optimus Prime, dan lebih memilih Caesar si simpanse karena lebih membekas. Siapa karakter film 2014 terkeren hingga review ini ditulis menurut saya? Tentu saja, Caesar!!!

Beberapa dialog dalam DotPotA juga begitu mengena seperti 'Apes do not war', 'From Humans, Koba learned hatred' dan tentu saja yang sudah menjadi ikonik 'Apes not kill Apes' hehe.. DotPotA termasuk salah satu film yang tidak hanya bercerita tapi juga bertutur ajaran yang positif.

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes The Quote Apes not kill Apes">
The Quote - Apes not kill Apes

Tidak ada sesuatu yang sempurna, dibalik kelebihannya, DotPotA juga memiliki kekurangan. DotPotA berhasil tampil beda (lebih dark) dari sebelumnya (RotPotA) terutama dengan beberapa adegan seperti berburu di dalam hutan dan peperangan. Tapi agak aneh juga ketika melihat sekumpulan pasukan simpanse yang mahir berkuda terlebih lagi menggunakan senjata (senapan dan tank). But It's OK lah namanya juga film, sci-fi lagi. Untuk kemampuan mereka berbicara seperti manusia, masih dapat diterima karena masih menggunakan aksen terbata-bata yang tidak begitu lancar, sepatah dua patah kata, lebih banyak menggunakan bahasa isyarat (tidak selancar seperti ketika manusia berbicara).

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Adegan ketika Koba bisa menggunakan senjata">
Adegan ketika Koba bisa menggunakan senjata
(Source : http://insidemovies.ew.com/2014/07/10/dawn-of-the-planet-of-the-apes-world-cup-complaints/)


Secara keseluruhan, DotPotA bisa dikatakan sukses sebagai film sekuel. Tidak keluar jalur dari prekuelnya, ada benang merah, tapi mampu menghadirkan cerita dan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Kita tunggu saja sekuel lanjutannya, apakah bisa lebih bagus dari DotPotA atau setidaknya sama lah bagusnya denga DotPotA.



AWAS SPOILER!!! 
(Jangan membaca yang ada di bawah ini, jika Anda belum menonton film ini karena dapat mengurangi kenikmatan Anda dalam menonton film)


Diceritakan di awal film, virus Simian yang secara tidak sengaja terinfeksi (diceritakan di RotPotA) sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Banyak manusia terinfeksi dan akhirnya mati. Beberapa orang yang sanggup bertahan hidup karena memiliki kelebihan genetik, tinggal bersama di sebuah benteng pengasingan dan terisolasi dari dunia luar. Mereka hidup dengan kondisi yang memprihatinkan, cadangan listrik yang tersedia sebentar lagi juga akan habis. Dreyfus (Gary Oldman), seorang senior yang dianggap sebagai pemimpin, meminta Malcolm (Jason Clarke) dan beberapa orang untuk mencari sumber listrik dari bendungan yang ada di dalam hutan.   

Sementara itu di dalam hutan, sekelompok simpanse, king kong dan orang utan berotak cerdas hidup dengan bebas dan damai. Jumlah mereka sangat banyak. Mereka memiliki pemimpin yang sangat bijaksana, yaa siapa lagi kalau bukan Caesar (Andy Serkis) yang telah melepaskan mereka dari tempat penangkaran di RotPotA. Sejak pembebasan itu, mereka tidak pernah lagi mendengar apalagi bertemu dengan manusia. Mereka sangat trauma bahkan beberapa diantaranya sangat membenci manusia, termasuk Koba, simpanse yang sangat setia dan hormat kepada Caesar. Koba akan selalu melakukan semua perintah Caesar. Sikap Koba ini tidak lepas dari rasa terima kasihnya karena Caesar pernah menyelamatkannya dari kekejaman manusia. 

Kehidupan koloni simpanse yang tenang itu mulai terusik, ketika Malcolm dan beberapa orang terlalu jauh masuk ke dalam hutan untuk mencari bendungan hingga bertemu dengan simpanse Blue Eyes dan Ash. Carver (Kirk Acevedo) terkejut dan melepaskan tembakan ke arah Ash hingga terluka. Suara tembakan Carver mengundang simpanse yang lain, termasuk Caesar. Mereka segera menghampiri dan berhasil mengusir Malcolm dan teman-temannya. Caesar kemudian mengutus Koba dan beberapa simpanse untuk mengikuti dan mencari tahu tempat tinggal Malcolm dan teman-temannya itu.

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Malcolm dan teman-temannya dihadang kelompok Caesar di hutan">
Malcom dan teman-temannya dihadang kelompok Caesar di hutan

Di hutan, simpanse dan yang lain mulai panik, mereka khawatir manusia akan kembali mengusik kehidupan mereka, terutama Koba. Koba meminta Caesar untuk menunjukkan kekuatan mereka kepada manusia hingga keesokan harinya, Caesar mengajak kelompoknya mendatangi benteng pengasingan. Caesar meminta manusia untuk tidak kembali lagi ke dalam hutan, ada batasan tempat tinggal antara simpanse dan manusia. Caesar tidak ingin melihat manusia lagi.

<img src="Dawn of the Planet of the Apes.jpg" alt="Dawn of the Planet of the Apes Kelompok Caesar mendatangi benteng pengasingan">
Kelompok Caesar mendatangi benteng pengasingan
dan memperingatkan Malcolm untuk tidak masuk lagi ke dalam hutan

Tapi karena kebutuhan sumber listrik yang begitu mendesak, Malcolm bersama istri dan anaknya dengan beberapa orang memberanikan diri kembali ke dalam hutan menemui Caesar keesokan harinya. Malcolm mencoba menjelaskan maksud dan tujuan mereka masuk ke dalam hutan. Caesar yang pernah dekat dan memiliki masa lalu yang baik dengan manusia luluh dan mengijinkan mereka untuk membangun sumber listrik di bendungan dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi Malcolm dan teman-temannya. Sebaliknya Koba, Koba merasa Caesar terlalu percaya dengan manusia. Koba menganggap Caesar lebih menyayangi manusia daripada kaumnya sendiri. Dengan akal licik, Koba mulai mengadu domba para simpanse, Caesar dan manusia. Dengan kejam, Koba juga akhirnya mencelakai Caesar dan mengambil alih kekuasaannya untuk menghancurkan manusia di dalam benteng pengasingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar