1 Januari 2015

Stand by Me Doraemon (2014)

Terjawablah Siapa yang Akhirnya Dipilih oleh Shizuka berikut Alasannya Hehe..
<img src="Stand by Me Doraemon.jpg" alt="Stand by Me Doraemon Cover">
Skor       :  7.5 / 10
Stand by Me Doraemon (2014) on IMDb 
Sinopsis :
Dengan menggunakan mesin waktu, Sewashi (keturunan Nobita dari abad ke 22) dan sebuah robot kucing miliknya bernama Doraemon pergi ke abad 20, suatu masa dimana Nobita kecil hidup dan masih bersekolah. Misi mereka adalah menemui Nobita dan memberitahukan kepada Nobita kalau kehidupan Nobita di abad ke 22 tidak begitu baik. Pada masa itu, Nobita akan mengalami kesulitan ekonomi dan impiannya untuk menikah dengan Shizuka (teman sekelasnya yang cantik yang selama ini ia sukai) tidak akan terwujud. Nobita malah akan menikah dengan Jaiko (adik Giant, sahabat Nobita yang sering mengejek dan menghajar Nobita). Tapi, semuanya itu tentu masih dapat diubah jika Nobita bisa memperbaiki kebiasaan buruknya sejak kecil, seperti lebih rajin belajar dan disiplin untuk tidak datang terlambat masuk sekolah. Untuk membantu Nobita, Sewashi meminta Doraemon tinggal di rumah Nobita untuk menemani dan membantu Nobita mencapai misinya. Sewashi sudah memprogram Doraemon agar tidak akan pernah bisa kembali ke abad 22 jika misi belum berhasil.

Dengan kecanggihan gadget dalam kantong ajaib Doraemon, Doraemon sering membantu Nobita saat menghadapi kesulitan. Saat Nobita akan terlambat masuk sekolah, baling-baling bambu dan pintu ke mana saja milik Doraemon akan membawa Nobita sekejap tiba di sekolah. Saat Nobita kesulitan menghapal materi pelajaran, roti memori Doraemon akan membantu Nobita dengan mudah menghapal semuanya. Ada juga jubah penghilang ajaib yang memudahkan Nobita untuk bersembunyi dari kejaran Giant dan masih banyak lagi gadget-gadget yang lain.

Awalnya, Nobita merasa sangat senang dan begitu terbantu dengan alat-alat Doraemon, namun Nobita lupa saingan terberat Nobita merebut hati Shizuka adalah Dekisugi, teman sekelas Nobita yang tampan, cerdas dan jago olahraga. Nobita merasa ia masih belum mampu mengalahkan Dekisugi. Nobita memohon kepada Doraemon agar bisa membuat Shizuka suka kepadanya, tapi rencana itu justru membuat Shizuka lebih menyukai Dekisugi.

Apa yang akan dilakukan oleh Nobita dan Doraemon agar misi berhasil? Siapakah yang akhirnya dipilih oleh Shizuka, Nobita atau Dekisugi? Apakah Doraemon akan meninggalkan Nobita dan kembali ke abad 22?


Review :


"Aku ingin begini... Aku ingin begitu... Ingin ini, ingin itu, banyak sekali...Semua-semuaaa dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib...". Itulah sepenggal bait lagu berbahasa Indonesia dari film animasi Jepang yang biasanya menghiasi layar kaca televisi swasta di Indonesia setiap hari Minggu pagi selama 30 menit. Ya!, film Doraemon. Entah sekarang Doraemon masih ditayangkan atau tidak, yang jelas Doraemon pernah menjadi film yang sangat sayang untuk dilewatkan ketika saya masih kecil. Meskipun sekarang saya sudah tidak pernah lagi mengikuti kisahnya, namun sebuah berita di surat kabar pada pertengahan tahun 2014 tentang film Stand by Me, Doraemon yang katanya mengharu biru di Jepang yang kali ini mengisahkan perpisahan antara Doraemon dan Nobita, membuat saya menjadi galau. Bagaimana tidak, dengan hanya melihat gambar yang dimuat dan beberapa dialognya saja, pembaca khususnya penggemar Doraemon bisa tersentuh seperti "Jangan pergi Doraemon" dan "Kamu akan baik-baik saja tanpa aku". Sejak itu, saya pun sangat berharap Doraemon juga akan ditayangkan di bioskop Surabaya. 

Awal bulan Desember, kabar baik pun datang, Doraemon ditayangkan di Indonesia, bahkan di Jakarta pameran bertajuk Doraemon sudah digelar sejak akhir bulan November 2014 hingga Maret 2015. Lalu bagaimana dengan Surabaya? Sayang sekali, film ini ternyata tidak ditayangkan di semua bioskop di Surabaya yang notabene adalah bioskop 21 dan XXI. Seperti beberapa film Jepang, Samurai X dan Saint Seiya yang juga hanya ditayangkan di bioskop Platinum Sidoarjo, begitu juga Doraemon. Aaarghh... saya heran, kenapa ya film-film yang begitu bagusnya tidak ditayangkan di XXI? Beberapa event nonton film yang digelar oleh komunitas di Platinum terpaksa juga saya lewatkan karena pertimbangan jarak yang cukup jauh antara Surabaya dan Sidoarjo, sekitar 20 km. Hingga akhirnya pada sebuah kesempatan menghadiri undangan teman kantor di Sidoarjo, saya membulatkan tekad dan menonton Doraemon di Platinum Sidoarjo. 

Hmmmm sungguh tidak menyesal rasanya berkorban waktu, jarak dan kekuatiran menonton film ini mengingat saya harus kembali dari Sidoarjo seorang diri melalui tol yang saat itu sedang hujan dan banyak musuh perjalanan karena sudah masuk liburan sekolah Natal dan tahun baru (27 Desember 2014). Film ini seperti membawa saya kembali ke masa kecil dengan animasi yang lebih halus, Nobita digambarkan dengan wajah lebih lugu dan sedikit cakep ketimbang film seri televisinya, Shizuka juga terlihat lebih cantik, sangat malah, sementara Doraemon lebih terlihat lucu. Lebih oke lah pokoknya animasinya.

Dari segi cerita, Stand by Me, Doraemon lebih menaruh porsi banyak pada hubungan Nobita dan Shizuka. Membuat air mata mengalir? Tidak sampai sebegitunya, cuman berkaca-kaca, tapi juga bukan karena adegan perpisahan Nobita dan Doraemon, tapi lebih pada keputusan Shizuka untuk memilih antara Dekisugi atau Nobita serta alasannya dan perjuangan Nobita untuk hidup tanpa Doraemon alias termasuk move on juga yah. Cerita dibuat agak lebih serius dan agak menguras emosi, jauh dari bayangan film Doraemon di televisi dulu. Satu lagi, film ini juga menaburkan beberapa merk produk Jepang ternama di tengah-tengah filmnya (seperti merk mobil), sekalian untuk promosi.

Overall, saya suka film ini karena berhasil membawa saya kembali ke masa kecil, lucu-lucunya Nobita dan Doraemon ketika berdialog, bertengkar termasuk kejadian-kejadian lucu seputar gadget Doraemon (terutama ketika pertama kali mencoba baling-baling bambu) dan aksi kucing-kucingan antara Nobita, Giant dan Suneo, semuanya dapet dan berhasil membuat teman nonton saya hampir sering tertawa ngakak ketika menonton, hehe. Saya pun juga koq :D. Lantas jika ada pertanyaan mengapa tidak masuk daftar favorit saya? atau mengapa nilainya hanya 7.5? Penyelesaian di akhir film yang cenderung sebegitu mudahnya dan sedikit mengambanglah yang menjadikan alasannya. Selain itu, idenya juga agak mirip-mirip film Back to the Future, yaitu pada gambar di foto yang dapat berubah-ubah mengikuti perubahan keadaan di masa depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar