10 Februari 2013

La Vie En Rose (2007)

<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Cover">
Pemain :  Marion Cotillard, Sylvie Testud, Pascal Greggory
Skor      :  7.5 / 10
La vie en rose (2007) on IMDb 

Apakah anda pernah mendengar lagu-lagu Perancis berikut? La Vie En Rose, Hymne a l'amor, Padam Padam atau Non, je ne regrette rien (No Regrets)?   Anda yang mencintai lagu-lagu lama pasti sudah tidak asing dengan lagu-lagu yang sudah saya sebutkan tadi, terutama lagu terkahir, No Regrets. Seorang penyanyi wanita Perancis bersuara indah mempopulerkannya sekitar tahun 1940-1960an. Penyanyi wanita itu bernama Edith Piaf. Hampir semua lagu Edith Piaf menggambarkan kehidupannya yang sulit semenjak ia masih kecil hingga dewasa, dan akhirnya meninggal. Film La Vie En Rose adalah sebuah kisah nyata yang mencoba untuk menceritakan kehidupan Edith Piaf.

La Vie En Rose memberikan sebuah tantangan berat untuk saya dalam mereview. Film ini memiliki alur campuran. Setiap beberapa menit, film akan bergerak maju atau mundur, menampilkan cerita kehidupan Edith di tahun yang berbeda. Tetapi yang membuat saya sangat salut dengan film ini, penonton masih dapat mengikutinya dengan baik tanpa harus kebingungan mengikuti alur cerita. Saya mencoba untuk mereview film ini dengan satu alur sehingga mudah untuk dimengerti. 

Ibu Edith yang bekerja sebagai penyanyi jalanan meninggalkan Edith yang masih kecil di rumah neneknya. Louis (ayah Edith, bekerja sebagai akrobatik) mengetahuinya dan membawa Edith ke rumah ibunya. Ibu Louis memiliki usaha rumah bordil. Dengan terpaksa, Edith kecil harus tinggal di lingkungan bordil yang seharusnya ia tidak berada disana. Sehari-hari ia bergaul dengan para wanita di rumah bordil yang tentu saja membawa dampak psikologis bagi Edith. 


<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Rumah Bordil">
Edith dititipkan di rumah bordil, milik ibu Louis (nenek Edith)
Titine (seorang pelacur) di rumah bordil itu, sangat menyayangi Edith seperti anaknya sendiri. Pada saat berusia 3 tahun, Edith pernah mengalami kebutaan karena radang mata. Para wanita di rumah bordil itu membawa Edith berziarah ke makam St. Theresa. Entah benar atau tidak, Edith mendapatkan mujizat dan kedua matanya sembuh setelah pulang dari berziarah itu. Beberapa waktu kemudian, Louis mengajak Edith pergi mengikutinya dalam sebuah sirkus jalanan. 


<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Titine dan Edith">
Titine dan Edith saat ziarah ke St. Theresa
Edith yang mulai beranjak dewasa memutuskan untuk tinggal bersama seorang teman wanitanya, Momone. Mereka berdua bekerja dengan menyanyi di jalanan. Hingga pada suatu saat, seorang pemilik club yang lumayan besar, Louis Leplee melihat Edith menyanyi di jalan dan memberi Edith kartu namanya. Edith akhirnya bergabung dan menyanyi untuk club milik Leplee. 

Leplee memberi nama tambahan untuk Edith (sebagai nama panggung), yaitu Piaf (burung pipit kecil). Semua pengunjung club sangat menyukai suara Edith Piaf. Kehidupan Edith saat itu mulai membaik.


<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Laplee Menemukan Edith">
Leplee menemukan Edith menyanyi di jalanan
Tetapi itu tidak berlangsung lama. Leplee tewas dibunuh dan Edith dituduh membunuh Leplee. Edith keluar dari club milik Leplee dan memulai kembali menyanyi di club-club kecil. Raymond yang mengetahui Edith sejak berada di club Leplee, mengajak Edith kembali bergabung, tapi saat ini dengan kesempatan yang lebih besar, dalam sebuah gedung kesenian. 

Raymond mengajarkan banyak hal kepada Edith dalam bernyanyi. Gaya Edith  dalam bernyanyi pelan-pelan mulai berubah. Edith lebih luwes, tidak gugup, lebih menghayati, dan lebih jelas dalam artikulasi sewaktu menyanyi. Semenjak saat itu karir Edith terus menanjak. Tetapi Edith kembali jatuh setelah mengetahui Marcel (seorang petinju) yang sangat ia cintai meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Edith sangat depresi dan mulai kecanduan obat penenang. 

<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Edith Piaf">
Edith Piaf

<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Edith Piaf di Gedung Paris Olympia">
Edith Piaf di gedung Paris Olympia
Entah karena reaksi alergi dari obat-obatan penenang yang dikonsumsi atau memang Edith menderita penyakit penuaan dini (Hutchinson Gilford Progeri / HGP), Edith terlihat lebih tua dari usianya. Kondisi kesehatannya berubah drastis, tidak jarang Edith pingsan dalam pementasannya. Dalam film ini juga tidak dijelaskan secara gamblang tentang penyakit Edith.

Apakah La Vie En Rose sudah berhasil menceritakan dan menggambarkan sosok Edith Piaf?. Dengan tegas saya menjawab YA, meskipun masih ada satu yang mengganjal bagi saya yaitu tentang penyakit yang diderita Edith Piaf. Bagaimana tidak dikatakan berhasil, Marion Cotillard yang memerankan Edith Piaf dalam La Vie En Rose, memiliki kemiripan 80% dengan Edith Piaf yang asli. Tidak heran kalau La Vie En Rose berhasil memenangkan Academy Awards 2008, kategori Best Achievement in Make Up dan Best Performance by an Actress in a Leading Role (Marion Cotillard). 

Saya pernah menonton salah satu film Marion Cotillard yaitu, Public Enemies, karakter, sikap, dan cara berbicara Marion di Public Enemies sangat berbeda dengan saat ia memerankan Edith Piaf. Marion seperti menjadi seseorang yang bukan dirinya. Dua jempol untuk Marion Cotillard. 

<img src="La Vie En Rose.jpg" alt="La Vie En Rose Marion Cotillard">
Edith Piaf dalam sebuah foto di Wikipedia dan Make Up Marion Cotillard sangat mirip dengan Edith Piaf yang asli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar