22 Juli 2014

Hear Me aka Ting Shuo (2009)

Belajar Berjuang dari Xiao Peng dan Yang Yang
<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Cover">
Skor       :  8.0 / 10
Hear Me (2009) on IMDb 
Minggu yang lalu adalah minggu keberuntungan buat saya karena mendapat hibahan beberapa keping judul dan kotak DVD film, hip..hip..hurraayy sambutku kegirangan. Yang sering-sering ya pikirku :p #sambil ngarep lagi. THANK YOU buat hibahannya yaa hehe... Nah, diantara kepingan DVD itu, ada 1 film yang judulnya sudah menarik perhatianku sejak pertama kali melihatnya, judul filmnya Hear Me. Dan setelah menontonnya, saya sempat termenung dan tidak bisa berkata apa-apa. Ternyata sebuah film itu tidak perlu banyak suara untuk bisa dikatakan bagus. Yaaa, bisa dikatakan film yang juga berjudul Ting Shuo dalam bahasa Taiwan ini hanya memiliki sekitar 30% suara dari keseluruhan film saat berdialog. Lho koq bisa? Ya karena karakter utama dalam film ini adalah penderita tuna rungu. Jadi dialog yang terjadi di dalam Hear Me mayoritas dilakukan dengan bahasa isyarat (tanpa suara). WoooW

Pada awalnya, memang sedikit terasa garing dan boring karena seperti sedang menonton film bisu. Melihat mereka bercakap dengan bahasa isyarat juga terasa melelahkan. Tapi entah kenapa, ikatan emosi yang terjalin di antara karakternya sanggup memaksa saya untuk tetap bertahan hingga film ini berakhir. Dan braavoooo...., film ini sungguh tidak mengecewakan.   

Cerita Hear Me begitu sederhana, yaitu bercerita tentang hubungan kakak beradik tuna rungu Xiao Peng (Michelle Chen) dan Yang Yang (Yi Han Chen). Di dalam kehidupan nyata seperti sekarang ini, rasanya sudah jarang ditemukan hubungan kakak beradik yang seperti Xiao Peng dan Yang Yang ini. Mereka saling mendukung dan selalu menomor satukan kepentingan satu sama lain. Akibatnya mereka mengesampingkan kehidupan pribadi masing-masing, termasuk untuk urusan cinta. Kedekatan hubungan antar saudara kandung berhasil disampaikan dengan sangat baik di film ini, saya bahkan sempat terharu saat melihat adegan ketika mereka bertengkar. Eits, jangan salah paham dulu mereka bertengkar justru karena yang satu tidak ingin yang lain berkorban untuknya. So sweeeeett... ^_^


<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Michelle Chen sebagai Xiao Peng">
Michelle Chen sebagai Xiao Peng
<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Eddie Peng sebagai Tian Kuo">
Eddie Peng sebagai Tian Kuo
Nuansa romantis Hear Me juga dapat feel nya dari kisah cinta Tian-Kuo (Eddie Peng) dan Yang Yang. Jalinan komunikasi yang terjadi keduanya selama masa PDKT mewakili kisah cinta remaja khas tahun 2000an yaitu dengan saling bertukar akun MSN dan chatting. Acara kencan mereka juga tidak muluk, makan di sebuah depot atau hanya sekedar berjalan di tengah keramaian jalan, tapi itu betul-betul waktu yang berkualitas. Eddie Peng dan Yi Han Chen berhasil mengeksekusi dengan baik. Saya jadi salut sama Eddie Peng, Yi Han Chen dan Michelle Chen yang sepertinya bisa berbahasa isyarat dengan lancar dan baik. 

Tian-Kuo yang digambarkan sebagai seorang remaja yang apa adanya, polos dan sering salah tingkah ketika berhadapan dengan Yang Yang juga menambah kocak film ini. Saya tidak bisa menahan ketawa ketika melihat Tian-Kuo berusaha mendapatkan maaf dari Yang Yang atas kesalah pahaman yang terjadi di antara mereka. Dialog dan adegan yang terjadi antara Tian-Kuo dan kedua orang tuanya juga begitu natural dan sangat lucu.


<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Aksi lucu Eddie Peng">
Aksi lucu Eddie Peng

Di bagian akhir film, saya tidak menyangka bakal ada kejutan. Betul-betul disampaikan dengan tidak terburu-buru dengan cara yang manis dan kembali lagi membuat saya terharu. 

Seperti biasanya, film yang bagus memiliki makna yang bagus pula. Dari Hear Me, saya belajar untuk mencintai tanpa mengharapkan balasan. Yaaa, dari ketulusan cinta kakak beradik Xiao Peng dan Yang Yang. Siapapun tidak akan merasa sia-sia telah mencintai jika cinta itu tak mengharapkan balas. Dari Hear Me, saya belajar untuk terus berjuang, 'mengatakan' impian, bukan hanya 'mendengar'. 



AWAS SPOILER!!! 
(Jangan membaca yang ada di bawah ini, jika Anda belum menonton film ini karena dapat mengurangi kenikmatan Anda dalam menonton film)


Xiao Peng adalah atlet renang tuna rungu yang berprestasi. Sebentar lagi Xiao Peng akan mengikuti kompetisi renang yang sangat bergengsi. Menang dalam kompetisi itu adalah impian Xiao Peng. Adik Xiao Peng, Yang Yang, sangat mendukung kakaknya. Hampir di setiap sesi latihan, Yang Yang selalu hadir dan memberikan semangat Xiao Peng dari pinggir kolam renang.

Xiao Peng dan Yang Yang hanya tinggal berdua di apartemen sederhana. Ayah mereka bekerja di luar negeri. Tian Kuo, si penjual nasi kotak langganan Xiao Peng ketika berlatih, jatuh cinta pada Yang Yang sejak pertama kali bertemu. Tian Kuo berusaha keras mendekati Yang Yang. Meskipun Tian Kuo sangat lancar berbicara dalam bahasa isyarat, tapi tetap saja tidaklah mudah untuk mendekati Yang Yang karena Yang Yang sangat sibuk bekerja mencari uang untuk biaya hidup bersama kakaknya sehingga waktu luang Yang Yang begitu terbatas. Yang Yang rela melakukan semua pekerjaan, termasuk melakukan atraksi di pinggir jalan.


<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Salah satu adegan Hear Me">
Salah satu adegan dalam Hear Me


<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Yang Yang membawa bendera memberi semangat Xiao Peng">
Yang Yang membawa bendera memberi semangat Xiao Peng

Namun, kesabaran dan kerja keras Tian Kuo akhirnya tidak sia-sia, Tian Kuo berhasil mengajak Yang Yang untuk makan malam di sebuah depot mie setelah bekerja. Pada kesempatan itu, Yang Yang menawarkan diri untuk membayar makan malam dengan uang koin hasil kerja kerasnya sehari. Tapi, padatnya pengunjung depot malam itu, membuat Tian Kuo kembali membayar makan malam itu. Yang Yang menjadi kecewa, kesal dan tersinggung. Yang Yang merasa Tian Kuo malu membayar dengan uang koin. 

Keadaan semakin runyam karena pada malam itu, apartemen Xiao Peng kebakaran. Xiao Peng yang saat itu tertidur pulas seorang diri di kamar, tidak mengetahui ada kebakaran. Xiao Peng yang tuna rungu juga tidak bisa mendengar suara sirine kebakaran. Xiao Peng akhirnya menghirup asap tebal dan harus dirawat di rumah sakit.


<img src="Hear Me.jpg" alt="Hear Me Yang Yang dan uang koinnya">
Yang Yang dan uang koinnya

Musibah itu membuat Yang Yang merasa bersalah karena saat itu ia lebih memilih pergi bersama Tian Kuo dan meninggalkan kakaknya seorang diri di apartemen. Rasa bersalah Yang Yang semakin bertambah setelah mengetahui kalau Xiao Peng dikeluarkan dari tim kompetisi karena masalah kesehatan yang diderita setelah kebakaran. Sejak saat itu Yang Yang tidak pernah meninggalkan Xiao Peng seorang diri dan memilih untuk mengorbankan urusan cintanya dengan Tian Kuo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar