17 Juli 2014

OCULUS (2013)

Yaaahhh.... Horornya Tidak Nendang Sama Sekali
<img src="OCULUS.jpg" alt="OCULUS Cover">
Skor       :  6.0 / 10
Oculus (2013) on IMDb 
Bingung juga nih harus memulai review OCULUS dari mana. Soalnya jujur ya, kecewa banget rasanya setelah menonton film ini, padahal dari awal sejak OCULUS ditayangkan di Indonesia (sekitar bulan Mei 2014), saya sudah semangat 45 untuk menonton di bioskop. Tapi setelah membaca beberapa pendapat yang kurang positif tentang OCULUS di dunia maya, saya memilih untuk menonton dari DVD saja. OCULUS bercerita tentang sebuah cermin antik berbingkai ukiran kayu dan sangat cantik. Tapi, cermin ini menyimpan kutukan untuk setiap orang yang pernah memilikinya. Tanda tanya besar mengenai asal-usul cermin dan penyebab cermin ini menyimpan kutukan, sampai akhir film juga tidak terjawab, padahal itu menjadi satu pertanyaan besar yang sangat mengganggu saya. 


Penonton kemudian diajak untuk mengikuti kisah sebuah keluarga yang sudah tidak lengkap lagi. Ceritanya tidak serta-merta jelas di awal, apalagi plot yang bergerak maju dan mundur menambah kesan sedikit rumit dan misterius, tapi masih dapat ditebak mereka juga menjadi korban cermin terkutuk, OCULUS. 

OCULUS telah menteror keluarga itu dengan cara yang cukup unik, belum pernah saya jumpai di film horor lain, teror halusinasi. Ya mereka mengalami halusinasi, tapi sayang model teror yang unik itu tidak semuanya berhasil dieksekusi. Di awal film, mungkin penonton akan merasa terkejut dan ngeri dengan model teror seperti itu misalnya ketika Allan Russel (Rory Cochrane) hendak menggunting plester penutup luka di jarinya. Tapi dengan seringnya frekuensi teror halusinasi itu muncul, semakin ke belakang penonton akan tidak merasakan surprised lagi. Sepertinya OCULUS terjebak teror halusinasi dalam membangun nuansa horor, semua jadi mudah ditebak dan menjadi tidak menyeramkan lagi. Saya menjadi bosan dan mengantuk. Ya, OCULUS adalah salah satu film horor yang horornya tidak nendang sama sekali alias tidak menakutkan.

<img src="OCULUS.jpg" alt="OCULUS Teror Halusinasi Oculus">
Teror halusinasi OCULUS

Usaha penangkapan citra mahluk tidak kasat mata dengan seperangkat teknologi seperti dalam Paranormal Activity dan Emergo juga ada di OCULUS, tapi tidak betul-betul mirip. Itu hanyalah penghantar atau media OCULUS mencapai klimaks cerita. Saya tertipu karena berharap akan menemui hal serupa seperti yang ada di Paranormal Activity dan Emergo.

<img src="OCULUS.jpg" alt="OCULUS Kaylie dan Tim dalam usaha menangkap kehadiran kekuatan jahat OCULUS">
Kaylie dan Tim dalam usaha menangkap kehadiran kekuatan jahat OCULUS

Para pemainnya juga tidak ada yang istimewa, saya hanya suka melihat kecantikan Karen Gillan yang memerankan Kaylie Russel, sepintas mirip dengan Jennifer Lawrence, tapi saya lebih suka Karen Gillan, lebih tinggi dan semampai. 

Akhir cerita OCULUS memang bisa dibilang mengejutkan tapi tetap saja OCULUS mengecewakan. Mengapa? Pertama, asal-usul kutukan cermin OCULUS yang tidak dijelaskan. Kedua, aksi teror yang mudah ditebak. Ketiga, akhir cerita yang saya bilang mengejutkan tadi juga bukanlah suatu solusi konflik cerita cermin OCULUS tapi hanya pada perubahan nasib karakternya. Hmmmh.. mengecewakan >_<



AWAS SPOILER!!! 
(Jangan membaca yang ada di bawah ini, jika Anda belum menonton film ini karena dapat mengurangi kenikmatan Anda dalam menonton film)


Tim Russell (Brenton Thwaites) harus menghabiskan waktunya di dalam sebuah penjara dan mendapatkan perawatan psikologis karena membunuh ayahnya ketika masih kecil. Tepat pada hari pembebasan Tim, sang kakak, Kaylie Russell (Karen Gillan) menjemputnya dengan tujuan mewujudkan janji yang sudah mereka sepakati sejak kecil yaitu mengungkap kekuatan jahat cermin OCULUS yang telah menyebabkan keluarga mereka hancur dan kehilangan kedua orang tua mereka.

Cerita kemudian melompat mundur beberapa tahun yang lalu ketika Kaylie dan Tim masih kanak-kanak. Ketika itu keluarga Russell baru saja pindah dan menempati rumah baru. Marie Russell (Katie Sackhoff), ibu Kaylie dan Tim membeli cermin OCULUS dan memboyongnya ke rumah mereka yang baru. Marie meletakkan cermin itu di dalam ruang kerja suaminya, Allan Russel (Rory Cochrane). 

Keanehan mulai dirasakan oleh Kaylie, ketika ia tidak sengaja melihat seorang wanita asing sedang bersama ayahnya di dalam ruang kerja ayahnya. Ketika Marie mencoba mengkonfirmasi kepada Allan, Allan merasa heran dan tidak merasa bersama dengan seorang wanita mana pun ketika itu. 

<img src="OCULUS.jpg" alt="OCULUS Kaylie di depan cermin OCULUS">
Kaylie di depan cermin OCULUS

Allan juga pernah mengalami suatu peristiwa yang aneh ketika hendak melepas plester penutup luka di jarinya. Tapi karena itu ia habis bekerja hingga larut, ia tidak menghiraukannya dan merasa itu terjadi karena ia kelelahan. Ia tidak menceritakan kejadian itu kepada istrinya. 

Tapi, keadaan semakin lama semakin memburuk sejak Marie merasa Allan telah berubah. Marie merasa Allan terlalu sibuk bekerja dan seperti memiliki dunia sendiri di dalam ruang kerjanya. Marie mulai curiga dan merasa Allan berselingkuh di dalam ruang kerjanya. Keadaan itu semakin diperburuk ketika Marie melihat dirinya semakin tidak terlihat menarik ketika bercermin di depan cermin OCULUS. Ya, hubungan Allan dan Marie menjadi sangat tidak harmonis dan semakin memburuk. Cermin OCULUS sudah mengadu domba seluruh keluarga Russell.

Hingga puncaknya, ketika roh jahat cermin OCULUS menguasai Marie dan hampir mencelakai Kaylie dan Tim. Allan kemudian mengurung dan mengikat Marie di kamar. Allan yang mulai berada di bawah kekuasaan cermin OCULUS juga mengisolasi Kaylie dan Tim di dalam rumah dan melarang mereka bercerita kepada siapapun tentang apa yang sudah terjadi. 

Tapi Kaylie dan Tim tidak mau menurut begitu saja, pada suatu malam mereka mencoba melarikan diri dari rumah hingga Allan akhirnya membunuh Marie dan Tim menembak ayahnya sendiri hingga tewas. Sejak saat itu Kaylie dan Tim berjanji untuk bertemu kembali dan mengungkap kekuatan jahat cermin OCULUS. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar