10 Juli 2013

HACHIKO A Dog's Story (2009)

Kesetiaan Anjing Sebagai "Seorang" Sahabat dan Keluarga
<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Cover">
Pemain :  Richard Gere, Joan Allen, Cary-Hiroyuki Tagawa
Skor      :  8.0 / 10
Hachi: A Dog's Tale (2009) on IMDb 
Ini adalah kali kedua saya menonton film ini karena ingin membuat review, sekaligus menjadi yang terakhir kali saya menonton Hachiko. Saya tidak akan mau lagi menonton film ini untuk alasan apapun karena sebetulnya saya antipati dengan film-film bertema binatang apalagi yang sad ending. Hati sudah tidak tega melihat sorot mata mereka yang polos ditambah lagi dengan cerita yang  sedih. Lengkaplah sudah laraku. Ada 2 alasan saya mereview Hachiko. Pertama, film ini terinspirasi dari kisah nyata di Jepang tahun 1924-1935. Kedua, film ini mewakili gambaran seekor anjing yang setia sebagai keluarga  dan sahabat. 

Seekor anak anjing ras jenis Akita Inu dalam sebuah kandang dikirim dari Jepang dan tiba di stasiun Amerika Serikat. Saat petugas memindahkannya bersama barang yang lain, kandang itu terjatuh dan anjing itu keluar dari kandangnya. Seorang profesor sekaligus dosen seni, Parker Wilson (Richard Gere) menemukan anjing itu dan memungutnya. Parker terpaksa membawa anjing itu pulang ke rumah setelah Carl (petugas stasiun) menolak untuk menampungnya sampai pemiliknya datang mencari. Tapi istri Parker, Cate (Joan Allen) tidak setuju jika Parker memelihara anjing itu.


<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Parker saat pertama kali menemukan Hachi di stasiun">
Parker saat pertama kali menemukan Hachi di stasiun

Keesokan harinya, Parker membawa anjing itu ke stasiun menemui Carl kalau-kalau ada pemilik yang datang mencari, tapi tidak ada seorang pun yang datang mencari. Parker akhirnya membawa anjing itu naik kereta bersamanya menuju ke tempatnya mengajar. 

Parker pergi menemui sahabatnya yang asli keturunan Jepang (Ken) dan menawarkan padanya untuk merawat anjing itu, tapi Ken menolak. Ken mengatakan kalau takdir telah mempertemukan Parker dengan anjing itu. Ken juga memberi tahu kalau tulisan kanji yang ada di kalung anjing itu memiliki arti Hachi yaitu angka 8 yang dianggap sebagai angka pembawa keberuntungan oleh masyarakat Jepang. Sejak saat itu Parker memberi nama anjing itu, Hachi.

<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Kalung bertuliskan huruf Kanji yang dipakai Hachi">
Kalung bertuliskan huruf Kanji yang dipakai Hachi

Parker sangat menyukai Hachi, ia mengajak bermain dan melatih Hachi menangkap bola. Cate yang semula meminta Parker membuat iklan untuk mencari pemilik Hachi justru menolak sebuah telepon yang mengaku pemilik Hachi, setelah mengetahui kalau suaminya sangat menyayangi Hachi. Mereka sepakat untuk memelihara Hachi.

Waktu terus berlalu dan Hachi sudah tumbuh menjadi seekor anjing dewasa. Saat pagi, Hachi menemani Parker menuju ke stasiun untuk berangkat bekerja. Sedangkan sore harinya, sebelum jam 5, Hachi sudah ada di depan pintu stasiun untuk menunggu dan menyambut Parker yang pulang dari bekerja. Kebiasaan Hachi itu berlangsung setiap hari hingga semua orang yang ada di sekitar stasiun seperti Carl, Jasjeet (penjual hotdog), Mary (penjaga toko), dan Myra (penjual daging) sudah sangat hafal dengan kebiasaan Hachi. 


<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Hachi menemani Parker ke stasiun di pagi hari">
Hachi menemani Parker ke stasiun di pagi hari


<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Hachi menunggu untuk menyambut Parker di stasiun">
Hachi menunggu untuk menyambut Parker di stasiun
sebelum jam 5 sore

Hingga suatu pagi, saat Parker akan berangkat pergi bekerja, Hachi sangat rewel dan enggan menemani Parker ke stasiun. Hachi seperti menghalangi Parker untuk berangkat dan ingin agar Parker menemaninya di rumah. Karena takut terlambat, Parker menuju ke stasiun sendiri. Hachi melihatnya dan segera menyusul Parker ke stasiun dengan menggigit bola yang biasa dipakai Parker untuk melatih Hachi. Hachi mengajak Parker untuk bermain bola. Parker tentu saja sangat senang karena sebelumnya Hachi selalu tidak mau mengambil kembali bola yang dilemparkan Parker. Mereka sempat bermain beberapa kali lemparan bola sebelum Parker akhirnya masuk ke stasiun dan meninggalkan Hachi.

Saat itu ternyata adalah saat terakhir Hachi melihat Parker. Parker pingsan saat mengajar di kelas dan meninggal. Sepeninggal Parker, Cate menjual rumahnya dan pindah. Andy (anak Parker) dan suaminya membawa Hachi tinggal bersama mereka. Tapi Hachi selalu kabur menuju ke stasiun sebelum jam 5 sore untuk menunggu Parker. Kebiasaan Hachi itu berlangsung setiap hari, Andy akhirnya menyerah dan melepaskan Hachi untuk bebas melakukan keinginannya. 

<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Hachi hidup di bawah gerbong kereta untuk menunggu Parker">
Hachi hidup di bawah gerbong kereta untuk menunggu Parker

Bertahun-tahun sudah Hachi hidup di bawah gerbong kereta dan tetap menunggu Parker di depan stasiun. Kisah kesetiaan Hachi kepada majikannya membuat seorang wartawan tertarik dan memuat kisahnya di sebuah surat kabar. Beberapa pembaca termasuk Ken, bersimpati kepada Hachi dan memberi sejumlah uang kepada Carl untuk membiayai perawatan Hachi.

10 tahun berlalu, Cate kembali untuk mengunjungi makam Parker. Di sana Cate bertemu dengan Ken. Saat menuju ke stasiun untuk kembali, Cate melihat Hachi berada di stasiun duduk di tempat biasa ia menunggu Parker. Saat itu Hachi tampak sangat kotor dan tua tapi tetap setia menunggu Parker. Cate yang melihatnya menjadi terharu. Cate menghampiri Hachi dan memeluknya. 

Buat saya, adegan pertemuan Cate dan Hachi di depan stasiun ini adalah adegan puncak kesedihan saya, saya akhirnya menangis.


<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Cate bertemu Hachi di depan stasiun">
Cate bertemu Hachi di depan stasiun

Di akhir cerita, saat itu malam Natal penuh salju dan Hachi masih berada di tempat ia menunggu. Dengan kondisi yang lemah, Hachi menutup matanya, tertidur dan bermimpi bertemu Parker. Dalam mimpi itu, Parker mengajak Hachi bermain dan berlari di sekitar danau. Sungguh cerita yang sangat mengharukan dan menyedihkan. Alunan piano yang terdengar juga turut menambah kesedihan sepanjang film bergulir.

HACHIKO A Dog's Story diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Jepang. Cerita di film ini dibuat mirip seperti yang asli, meskipun setelah saya baca artikel tentang Hachiko di Wikipedia terdapat beberapa perbedaan berikut:
  • Karakter dan setting tempat yang jelas berbeda karena HACHIKO A Dog's Story mengambil shooting di Amerika. Nama stasiun tempat Hachi menunggu tuannya juga berbeda. Dalam film ini stasiunnya adalah Bedridge Station di Rhode Island, pada kisahnya yang nyata adalah stasiun Shibuya Jepang.
  • Parker mewakili Profesor Hidesaburo Ueno yang kenyataannya mengajar ilmu pertanian, bukan kesenian.
  • Pertemuan Hachi dengan Profesor Hidesaburo Ueno memang sudah direncanakan karena Profesor memang berniat memelihara anjing jenis Akita Inu.
  • Hachi bukanlah satu-satunya anjing yang dipelihara oleh Profesor, masih ada 2 anjing yang lain.
  • Hachi sempat berpindah-pindah tempat tinggal karena kenakalan yang dibuatnya sepeninggal Parker.    
Karena kesetiaan Hachi, banyak orang yang menyayangi Hachi dan menambahkan akhiran 'ko' (sayang) pada nama Hachi menjadi Hachiko. Seorang pematung Teru Ando yang tersentuh oleh kisah Hachiko membuat patung Hachiko di depan stasiun Shibuya, Jepang. 1 tahun setelah patung ini diresmikan, Hachi ditemukan tewas karena filariasis dan bagian luar tubuhnya diopset dan dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Tokyo. 

Meskipun sempat dilebur pada tahun 1944 karena peperangan, patung Hachiko dibuat kembali oleh Takeshiro Ando (anak Teru Ando). Hingga saat ini, patung perunggu Hachiko masih tetap ada di depan stasiun Shibuya. Foto patung perunggu Hachiko di Shibuya (bawah), diambil pada bulan Mei tahun 2013. Patung Hachiko juga dibuat di Odete tempat kelahirannya. 


<img src="Hachiko A Dog's Story.jpg" alt="Hachiko A Dog's Story Patung perunggu Hachiko di depan Stasiun Shibuya">
Patung perunggu Hachiko di depan Stasiun Shibuya, Thank you  to Albert Chandra (foodgrapher.com) for this pics

Film Hachiko A Dog's Story pastinya menjadi salah satu yang tidak boleh dilewatkan bagi para pecinta binatang, khususnya bagi pecinta anjing. Bagi mereka yang sudah pernah memelihara anjing pasti sudah merasakan kesetiaan yang diberikan oleh anjing kepada tuannya. Tapi bagi yang belum pernah merasakannya mungkin akan terasa sangat tidak masuk akal dan berlebihan jika memperlakukan anjing seperti manusia. Tapi jikalau memang berlebihan untuk memperlakukan anjing seperti manusia, mengapa perilaku manusia terkadang tidak jauh lebih baik dari anjing? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar