10 Juni 2014

MALEFICENT (2014)

Kupas Tuntas MALEFICENT, Karakter Antagonis di Dongeng Putri Tidur (Aurora)
<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Cover">
Skor       :  7.0 / 10
Maleficent (2014) on IMDb 
Masih ingatkah Anda (terutama yang wanita) dengan kisah Putri Tidur (Aurora) yang pernah atau malah sering Anda baca ketika kecil? Jika ya, Anda tentunya juga masih ingat dengan peri jahat yang memberi kutukan kepada Aurora ketika bayi sehingga sebelum ulang tahunnya yang ke 16, Aurora akan tertidur seperti mati karena tertusuk jarum alat pemintal. Saya sendiri tidak ingat nama peri itu siapa, yang jelas peri itu digambarkan memiliki wajah yang sebetulnya cantik tapi menakutkan, memakai baju hitam dan memiliki sepasang tanduk di kepalanya, selalu membawa tongkat dan ditemani seekor burung gagak. Kenapa saya menyinggung kisah putri Aurora? Ya, karena MALEFICENT ini memang bercerita tentang Putri Aurora. Eits.. tapi tunggu dulu, jangan langsung merasa sudah mengetahui cerita Putri Aurora kemudian melewatkan film yang satu ini karena ceritanya memang berbeda dari yang pernah kita baca sewaktu kecil. Bahkan bisa dibilang 70% berbeda. 

Jauh-jauh bulan (sekitar Februari kalau tidak salah ingat, cukup lama memang, hehe..), sebelum film ini dirilis, saya dan seorang teman sudah merencanakan untuk menonton film ini. Alasan pertama adalah Walt Disney. Biasanya ya, film-film Walt Disney, jarang mengecewakan. Kedua, pemeran utamanya, si sexy Angelina Jolie yang biasanya tampil energik sekaligus lembut ketika bermain sebagai jagoan cewek. Dan yang terakhir, sebuah artikel yang mengatakan film ini lebih berfokus pada karakter antagonis dalam dongeng Putri Aurora, yaitu Maleficent. Hhmm.. tambah semakin penasaran saja.


<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Karakter animasi MALEFICENT">
Karakter animasi Maleficent
(Sumber : http://disney.wikia.com/wiki/Maleficent)

Jadi, hanya berselang seminggu Maleficent tayang perdana di bioskop, kami langsung tancap gas nonton film ini dan hasilnya tidak mengecewakan. Meskipun saya tidak sampai merasakan WOW, tapi film ini termasuk lumayan dan dapat dinikmati dari anak-anak, remaja hingga dewasa, pria maupun wanita. Tapi mungkin untuk pria bisa saja ada yang tidak terlalu suka, maklum film ini memang fairytale dan terasa begitu feminin. 

Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, fokus cerita ada pada Maleficent bukan Aurora. Penonton akan mengenal lebih dekat Maleficent dan latar belakangnya menjadi sosok antagonis. Ada suatu saat dimana Maleficent berada di dalam kondisi yang tidak diuntungkan dan itu berhasil membuat saya trenyuh dan ikut larut dalam kesedihannya. Film ini berhasil membalik image Maleficent dari zero to hero. Bisa jadi penonton akan melupakan siapa itu Aurora dan akan lebih mengingat Maleficent setelah film ini.

Ceritanya bergulir pelan tapi sangat jelas dari awal hingga akhir. Meskipun di pertengahan agak sedikit membosankan tapi mendekati akhir, cerita kembali menarik, kunci penyelesaian konflik yang sedikit twist semakin membuat saya tertarik, meskipun masih dapat ditebak. Dari situ, saya berhasil menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan melalui film ini, yaitu tentang cinta sejati. Cinta yang tidak memandang suatu hubungan, pria atau wanita dan mencakup segala usia. 

<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Angelina Jolie sebagai MALEFICENT">
Angelina Jolie sebagai MALEFICENT
(Source : http://www.usmagazine.com/entertainment/news)



Salut untuk akting Angelina Jolie sebagai Maleficent, marah, sedih, kecewa, tertawa sinis tapi tetap anggun. Susah lho memerankan tokoh yang sudah mendapatkan image negatif sebagai antagonis tapi kali ini tampil sebagai protagonis dan harus mengundang rasa simpati penonton. Make up Jolie juga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, pipi Jolie semakin tampak tirus dengan tulang pipi yang menonjol. Rasanya tidak ada lagi yang cocok memerankan Maleficent selain Jolie. Saya paling suka ketika ia berjalan, tersenyum dan berkata "Well Well Well..."    

Soal visual efek, jangan ditanya lagi, sudah pasti bagus, tidak mengecewakan. Setting tempatnya sedikit mengingatkan saya dengan setting film Avatar. Jika Anda mengharapkan film ini begitu dark, Anda akan kecewa karena film ini jauh dari itu. Bahkan tidak sedikit adegan dan dialog komedi di dalamnya. Lagipula, tidak mungkin juga rasanya kalau Walt Disney akan membuat film ini begitu dark karena Walt Disney sudah sangat identik dengan anak-anak. Aksi peperangan yang ada di dalamnya juga ditampilkan begitu cepat dan tidak terlalu terlihat jelas. 

Kesimpulan akhir, film ini merangkul semua usia, menghadirkan sisi yang berbeda dari kisah Putri Aurora dan memiliki pesan yang bagus untuk disampaikan. Lumayan untuk sebuah tontonan keluarga. 



AWAS !!! BERIKUT INI ADALAH SPOILER !!

Cerita berawal dari sebuah negeri yang terpecah menjadi dua wilayah. Keduanya memiliki kehidupan sendiri. Yang pertama adalah Moors, sebuah tempat yang sangat damai dan indah. Moors adalah tempat tinggal para peri. Mereka hidup dengan bebas tanpa seorang pemimpin. Ketika itu, hiduplah seorang peri yang masih belia dan memiliki sayap yang sangat kuat, Maleficent (Angelina Jolie). Tidak seberapa jauh dari Moors, sebuah kerajaan manusia berdiri dengan sangat megah dan dipimpin oleh raja Henry (Kenneth Cranham). 

<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Moors yang indah">
Moors yang indah
Selama ini, kedua wilayah itu tertutup bagi satu sama lain. Bahkan antara peri dan manusia tidak pernah saling bertemu. Dalam pikiran manusia, Moors adalah tempat yang dihuni oleh mahluk-mahluk aneh dan menyeramkan. Sedangkan dalam pikiran para peri, manusia adalah mahluk egois, kejam dan ingin menguasai Moors. Hingga pada suatu hari seorang anak laki-laki, Stefan (Sharlto Copley), diam-diam memasuki Moors dan mencuri sebuah batu. Seisi Moors menjadi gempar. Maleficent yang penasaran segera bergegas pergi untuk melihat rupa manusia.


<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Stefan dan Maleficent">
Stefan dan Maleficent
Sejak peristiwa itu, pandangan Maleficent terhadap manusia yang jahat mulai berubah. Apalagi ia bersahabat baik dengan Stefan. Mereka sering bertemu secara diam-diam di dalam Moors. Tampaknya hubungan mereka lebih dari sahabat. Keduanya saling menyukai. Tapi sayang, ketika beranjak dewasa, ambisi Stefan untuk berkuasa dalam kerajaan telah membuat hubungannya dengan Maleficent menjadi renggang. Mereka sudah jarang bertemu.

Hingga suatu ketika, Raja Henry yang serakah ingin memperluas kekuasaannya hingga ke Moors. Raja Henry ingin menaklukkan Moors. Ia memimpin pasukan dan berperang melawan Moors. Maleficent yang memiliki sayap terkuat akhirnya berhasil melindungi Moors. Raja Henry mengalami kekalahan dan sempat terluka oleh Maleficent.   

Raja Henry kemudian mengadakan sayembara, bagi siapa yang dapat membunuh Maleficent akan menggantikan dirinya sebagai raja. Stefan yang sangat ingin menjadi seorang raja, segera menemui Maleficent. Malam hari ketika Maleficent tertidur, diam-diam Stefan memotong sayap Maleficent dan membawa sayap itu kepada Raja Henry. Stefan berhasil naik tahta menggantikan Raja Henry.

<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT mengutuk bayi Aurora">
Maleficent mengutuk bayi Aurora

Maleficent menjadi sangat marah. Ia merasa Stefan telah memanfaatkan perasaannya yang sangat mencintai Stefan. Di hari perayaan kelahiran bayi Stefan (Putri Aurora), Maleficent yang tidak diundang menerobos masuk istana dan memberikan hadiah kutukan kepada Aurora. Menjelang ulang tahun Aurora yang ke 16, Aurora akan tertusuk jarum alat pemintal dan tertidur seperti mati. Bagaimana agar Aurora dapat bangun kembali? Hanya sebuah ciuman cinta sejati yang dapat membangunkan Aurora. Celakanya, Maleficent tahu pasti bahwa cinta sejati itu tidak pernah ada, jadi Aurora tidak akan pernah bangun selamanya.

<img src="MALEFICENT.jpg" alt="MALEFICENT Kutukan Maleficent">
Kutukan Aurora

6 komentar:

  1. Reviewnya akurat sekali dan sungguh objektif. Sedikit masukan, mungkin sebenarnya bukan 70% berbeda dengan cerita original Sleeping Beauty, cuma dilihat dari sudut pandang yg berbeda saja. There's always two sides in every coin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Levinaaa... thank you masukan'nya ^.^ . Sebetulnya, 70% itu asalnya dari ganjalan hati soal ciuman pangeran dan kondisi akhir keluarga Aurora hehe... Lupa-lupa inget, apa memang di cerita Sleeping Beauty begitu ya akhirnya? Btw, than'x Lev :)

      Hapus
  2. Makasih reviewnya... membantu saya memahami karakter maleficent.. sabtu ini mau drama maleficent.😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya Amelia, sukses ya untuk dramanya :)

      Hapus