1 Agustus 2013

Pretty Woman (1990)

Tema Cerita Cinderella, Berbalut Romantisme & Komedi
<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Cover">
Pemain :  Richard Gere, Julia Roberts
Skor      :  7.0 / 10
Pretty Woman (1990) on IMDb 
Pretty Woman walking down the street... Pretty Woman the kind I like to meet..., itulah sepenggal lirik lagu yang terlintas di ingatan saya ketika menyinggung film Pretty Woman. Lagu yang memiliki judul Oh, Pretty Woman ini memang seperti sudah menjadi identitas film ini, lebih dari sekedar soundtrack, sama halnya dengan lagu Unchained Melody di film Ghost. Edward Lewis (Richard Gere), seorang pengusaha New York yang sukses, sedang melakukan perjalanan bisnis di Los Angeles selama 1 minggu. Edward berencana akan membeli perusahaan milik Morse. Saat hendak menuju ke hotel tempat menginap dengan mengendarai sport car mewah, Edward tersesat di kawasan Hollywood Boulevard. 

Vivian Ward (Julia Roberts), seorang pelacur yang kebetulan berada di tempat itu menghampiri mobil Edward dan menawarkan dirinya. Edward menerima tawaran Vivian dengan senang hati dan memintanya untuk menunjukkan arah jalan menuju hotel di Beverly Hills dengan 20$. Vivian juga menggantikan Edward menyetir mobil karena Edward kesulitan dengan mobil keluaran baru yang kebetulan juga bukan miliknya sendiri.  


<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Vivian mengantar Edward ke hotel">
Vivian mengantar Edward ke hotel

Keesokan harinya, Phillip (rekan kerja Edward) memberi tahu Edward kalau Morse ingin bertemu dengannya. Phillip juga mengusulkan agar Edward mengajak rekan wanita selama berbisnis agar Morse bisa melunak. Karena Edward seorang duda yang juga baru saja putus dengan kekasih barunya dan tidak memiliki kenalan seorang wanita di Los Angeles, maka Edward memilih Vivian. 

Edward merekrut Vivian dengan upah 3000$ untuk tinggal bersama dan menemaninya selama 1 minggu. Vivian yang kebetulan sedang membutuhkan uang untuk membayar sewa apartemen langsung menerima tawaran itu. 

Tugas pertama Vivian adalah menemani Edward makan malam bersama Morse. Demi memperbaiki penampilan Vivian, Edward meminta Vivian membeli gaun di toko elit sekitar Beverly Hills dengan kartu kreditnya. Tapi karena saat itu Vivian berpakaian norak, semua toko menolak Vivian. Vivian kesal dan kembali ke hotel. 


<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Vivian di salah satu toko di Beverly Hills">
Vivian di salah satu toko di Beverly Hills

Manager hotel yang mengetahui kalau Vivian adalah tamu Edward (salah satu tamu hotel yang istimewa), akhirnya menolong Vivian mencari gaun. Vivian juga meminta manager hotel untuk mengajarinya table manner. Malam itu, Vivian tampil sangat cantik dan anggun. Tapi sayang, Morse tetap tidak mau menjual perusahaannya. 


<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Vivian tampil cantik dan anggun saat makan malam bersama Morse">
Vivian tampil cantik dan anggun saat makan malam bersama Morse

Di kesempatan berikutnya, Edward mengajak Vivian menonton pertandingan polo dengan beberapa kolega. Phillip yang juga hadir saat itu merasa heran melihat kedekatan antara Edward dan Vivian. Phillip menghampiri dan bertanya kepada Edward tentang identitas Vivian. Edward memberi tahu Phillip kalau Vivian adalah seorang pelacur yang dibayar untuk menemaninya. Sayang, perkataan Edward itu akhirnya sampai juga ke telinga Vivian melalui Phillip. Vivian sangat marah kepada Edward, meminta semua upahnya, dan segera berkemas akan meninggalkan hotel.


<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Philip, Edward dan Vivian">
Phillip, Edward dan Vivian

Kisah yang diangkat dalam Pretty Woman bukanlah sesuatu yang baru dan sangat mudah ditebak. Saya jadi teringat dengan kisah animasi klasik anak jaman dulu, Cinderella. Kedua film ini sama-sama memiliki tema cerita tentang wanita cantik yang kurang beruntung yang akhirnya menikah dengan seorang pria yang sangat baik, tampan dan tentu saja sangat kaya. Bahkan salah satu dialog pemain dalam film ini mengatakan, "Semua itu hanya bisa terjadi di Cinderella". Hanya saja dalam Pretty Woman, cerita dikemas berbalut romantisme dan komedi.

Tapi meskipun demikian, Pretty Woman bisa dikatakan mewakili sebuah film drama komedi romantis yang membuat penontonnya bisa ikut merasakan greget kisah asmara yang terjadi antara Edward dan Vivian. Beberapa adegan saat mereka berkencan terlihat sangat romantis. 

Richard Gere dan Julia Roberts tampil sangat serasi. Richard berhasil memerankan seorang pria dingin yang sebetulnya romantis tapi selalu mengutamakan bisnis daripada kehidupan cintanya. Salah satu performance yang ditampilkan oleh Richard adalah saat adegan Edward memainkan piano solo. Permainan piano itu dilakukan Richard sendiri dengan lagu yang juga ia tulis sendiri. Sedangkan Julia Roberts, tampil sangat baik sebagai seorang wanita sexy, agresif dan selalu apa adanya.  


<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Edward dan Vivian">
Edward dan Vivian

<img src="Pretty Woman.jpg" alt="Pretty Woman Edward">
Edward

Selain lagu Oh, Pretty Woman, lagu It Must Have Been Love yang dipopulerkan oleh grup musik asal Swedia, Roxette juga menjadi soundtrack di film ini.

Satu makna yang bisa saya dapat dari film ini adalah ucapan seorang pria pejalan kaki yang muncul di awal dan akhir film, yang mengingatkan agar kita tidak boleh berhenti untuk bermimpi.

2 komentar:

  1. nice article, lagi belajar nulis juga semoga bisa jadi seperti sampean hehe http://leonardfresly.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Leo :). Iya sama, saya juga masih dalam tahap belajar menulis. Sukses untuk blog'nya.

      Hapus