5 September 2013

Ju-On (2002)

Film Horor yang Sekedar Menakutkan
<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Cover">
Pemain :  Megumi Okina, Misaki Ito, Misa Uehara
Skor      :  5.0 / 10
Ju-on: The Grudge (2002) on IMDb 
Film ini bercerita tentang kutukan yang menimpa sebuah rumah yang pernah ditinggali oleh keluarga Takeo Saeki. Saeki telah membunuh istrinya, Kayako dan Toshio, anak laki-lakinya, dan seekor kucing hitam peliharaan Toshio. Karena dendam, arwah Kayako dan Toshio mengutuk siapapun yang pernah masuk atau tinggal dalam rumah itu. Rangkaian teror kutukan itu sudah berlangsung sangat lama dan menyebabkan semua orang yang pernah berhubungan dengan rumah itu hilang secara misterius. Awal cerita Ju-On dimulai dari sebuah keluarga yang juga tinggal di rumah itu, yaitu keluarga Tokunaga.
Seorang sukarelawan dinas sosial, Rika Nishina (Megumi Okina) diminta oleh Toyama untuk menggantikan tugasnya pergi ke rumah Tokunaga. Rika harus mengurus seorang nenek tua keluarga Tokunaga, bernama Sachie. Setibanya di depan rumah Tokunaga, Rika sudah merasakan ada sesuatu yang menakutkan dari lantai dua rumah itu. Sachie yang sudah sangat tua dan pikun ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan tidak terawat di dalam kamarnya seorang diri.
<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Rika di rumah Tokunaga bersama Sachie">
Rika di rumah Tokunaga bersama Sachie
Keadaan rumah Tokunaga sangat kotor dan berantakan. Saat Rika masuk ke kamar di lantai dua untuk membereskan barang-barang, Rika menemukan seorang anak kecil dengan seekor kucing hitam yang terkunci di dalam lemari pakaian. Rika melepaskan anak itu dan menanyakan namanya. Nama anak itu adalah Toshio. Rika kemudian menanyakan perihal Toshio kepada Sachie. Tapi saat itu, Rika melihat sosok gelap yang sedang membunuh Sachie. Rika terkejut dan jatuh pingsan.  


<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Toshio ditemukan oleh Rika dari dalam lemari">
Toshio ditemukan oleh Rika dari dalam lemari

Cerita kemudian dibawa kembali mundur, saat keluarga Tokunaga menjalani kehidupannya di rumah itu. Katsuya Tokunaga bersama ibunya, Sachie, Kazumi (istrinya) dan Hitomi (adiknya) juga menjadi korban teror kutukan Kayako dan Toshio.
<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Hantu Kayako di dalam apartemen Hitomi">
Hantu Kayako di dalam apartemen Hitomi
<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Hantu Toshio">
Hantu Toshio
Toyama kemudian mendatangi rumah Tokunaga untuk melihat pekerjaan Rika. Tapi di sana ia menemukan Sachie sudah meninggal sementara Rika dalam kondisi jatuh pingsan. Polisi kemudian datang, memeriksa keadaan rumah dan mencoba menghubungi keluarga Tokunaga. Tapi ternyata Katsuya dan Kazumi ditemukan tewas di dalam gudang, sebelah kamar di lantai dua.

Sejak peristiwa yang dialaminya di rumah Tokunaga, Rika banyak dihantui oleh arwah Kayako dan Toshio. Beberapa orang di sekitar Rika juga tidak luput dari sasaran teror kutukan itu.

Saya sudah mengetahui Ju-On sejak film ini dirilis (tahun 2002), tepatnya saat itu saya masih kuliah. Seorang teman menyarankan kepada saya agar tidak menonton film ini karena Ju-On termasuk salah satu yang sangat menakutkan, bahkan lebih menyeramkan dari Ringu, yang sudah pernah saya tonton sebelumnya. Sayangnya, saya sudah lupa dengan jalan cerita Ringu, sepertinya saya harus menonton kembali Ringu dan membuat reviewnya.

<img src="Ju-On.jpg" alt="Ju-On Hantu Kayako dan Toshio mendatangi Rika saat tidur">
Hantu Kayako dan Toshio mendatangi Rika saat tidur
Memang, sejak Ringu yang dirilis tahun 1998 sukses dengan nuansa horornya yang sangat menakutkan, film horor Jepang menjadi booming, termasuk di Indonesia. Jadi tidak mengherankan jika Hollywood tertarik untuk membuat versi baratnya, seperti The Ring yang merupakan versi Hollywood dari Ringu dan The Grudge versi dari Ju-On. Saya sendiri masih belum menonton The Ring dan The Grudge, tapi dari beberapa teman saya yang pernah menonton kedua versi film itu, versi Jepang masih lebih baik.

Saya sangat setuju dengan pendapat yang mengatakan kalau Ju-on memang sangat menakutkan. Hantu Toshio dengan gaya khas memainkan jari tangannya menyentuh lutut saat ia duduk, selalu dapat membuat bulu kuduk saya merinding. Kemudian teror Kayako dengan bayang-bayang hitamnya dan cara jalan "ngesot" juga terasa sangat mengerikan. 

Sayangnya, sensasi Ju-On berhenti hanya sampai di situ saja, betul menakutkan, tapi tidak ada yang lain. Bahkan beberapa adegannya banyak yang mirip, diulang dan frekuensi kemunculan hantunya terlalu sering sehingga mudah ditebak dan tidak mengejutkan lagi. 

Film ini berjalan hampir tanpa cerita karena tertutupi dengan nuansa horornya yang sangat kental. Menonton Ju-On serasa berada di sebuah wahana permainan hantu di taman hiburan yang tanpa cerita. Semakin mendekati akhir, jalan cerita semakin aneh dan seperti bingung akan diarahkan kemana supaya dapat sampai ke titik tujuan akhir.

3 komentar:

  1. bisa menjadi referensi agar tidak terlalu bingung lagi http://funtertainment-facts.blogspot.co.id/2015/06/fakta-fakta-ekstrim-yang-tidak-anda.html#!/tcmbck

    fakta tentang ju on

    BalasHapus
  2. Saya penggemar Film horor
    Terima kasih telah membagikan cerita nya

    BalasHapus