4 September 2013

Shutter Island (2010)

Film dengan Banyak Kemungkinan Interpretasi
<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Cover">Pemain :  Leonardo DiCaprio, Emily Mortimer, Mark Rufallo, Michelle Williams, Ben Kingsley, Jackie Earle Haley
Skor      :  7.3 / 10
Shutter Island (2010) on IMDb 
Boston's Shutter Island Ashecliffe Hospital adalah sebuah penjara sekaligus rumah sakit untuk tahanan yang mengalami gangguan kejiwaan. Terletak di sebuah pulau yang terisolasi dari dunia luar, tempat ini hanya bisa diakses dengan feri melalui 1 dermaga. Seorang detektif, mantan veteran perang yang sangat terlatih, Edward Daniels atau Teddy (Leonardo DiCaprio) ditugaskan untuk menyelidiki hilangnya seorang pasien bernama Rachel Solando (Emily Mortimer). Kali ini, Teddy melaksanakan tugasnya dibantu seorang rekan yang baru saja ia kenal, Chuck Aule (Mark Rufallo). 
Istri Teddy, Dolores (Michelle Williams) meninggal karena kebakaran yang disebabkan oleh seorang psikopat, bernama Andrew Laeddis. Pernikahan Teddy dengan Dolores tidak dikaruniai anak.

<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Chuck dan Teddy menuju Ashecliffe">
Chuck dan Teddy menuju Shutter Island
<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Mercusuar">
Mercusuar di Shutter Island
Ashecliffe memiliki sistem keamanan yang ketat, dindingnya menjulang tinggi dilengkapi kawat listrik, para tahanan dirantai kaki dan tangannya, dan semua orang tidak diperbolehkan membawa senjata. Ashecliffe memiliki 3 gedung utama, yaitu gedung A untuk pria, gedung B untuk wanita dan gedung C untuk penjahat yang sangat berbahaya. Tidak seorangpun yang boleh masuk ke gedung itu tanpa ijin dan harus bersama Mc. Pherson atau Dr. Cawley (Ben Kingsley). Di dekat bibir pantai, ada mercusuar, untuk tempat pembuangan perlengkapan yang tidak digunakan.

Dr. Cawley bercerita tentang kondisi Rachel kepada Teddy dan Chuck. Rachel telah membunuh ketiga anaknya dengan menenggelamkan mereka di danau. Rachel selalu menganggap Ashecliffe sebagai rumahnya dan setiap orang sebagai tetangganya. Mereka kemudian menuju ke kamarnya Rachel, di bawah lantai kamar, Teddy menemukan sebuah kertas yang dilipat dan bertuliskan "The Law of 4. Who is 67?". Tulisan itu diduga ditulis oleh Rachel. Teddy juga meminta ijin kepada Dr. Cawley untuk memeriksa file dan meminta keterangan dari semua orang yang ada di Ashecliffe.  
<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Teddy dan Chuck menyelidiki semua orang di Ashecliffe">
Teddy dan Chuck menyelidiki semua orang di Ashecliffe
Seorang perawat mengatakan, sebelum menghilang, Rachel mengikuti kelas psikologi yang dibawakan oleh Dr. Sheehan. Saat itu, keadaan Rachel biasa saja, tidak ada yang aneh. Teddy meminta bertemu Dr. Sheehan, tapi ternyata Dr. Sheehan sudah meninggalkan Ashecliffe untuk berlibur. Sangat aneh memang di tengah kasus hilangnya seorang pasien, masih ada yang diperbolehkan meninggalkan Ashecliffe. Nomor telpon Dr. Sheehan juga tidak bisa dihubungi. 

Dr. Cawley kemudian membawa Teddy dan Chuck menemui Dr. Naehring untuk meminta ijin memeriksa file semua orang di Ashecliffe, tapi Dr. Naehring tidak mengijinkan. Teddy yang memiliki migrain sering mengalami sakit kepala, dan melihat bayang-bayang masa lalu, Dolores dan suasana peperangan Dachau. Dolores meminta Teddy membalaskan dendamnya kepada Laeddis.

<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Teddy dan bayang-bayang Dolores">
Teddy dan bayang-bayang Dolores
Keesokan harinya, Teddy dan Chuck meminta keterangan dari beberapa pasien, Ny. Kearns yang tampak sedikit lebih normal dari pasien lain, menuliskan kata "RUN" untuk Teddy tanpa sepengetahuan Chuck. Beberapa pasien menjadi gelisah dan takut setelah Teddy menanyakan tentang Laeddis kepada mereka. Teddy juga menaruh curiga dengan semua staff Ashecliffe, karena jawaban mereka semua hampir sama dan sepertinya ada sesuatu yang mengatur mereka.

Teddy kemudian mengajak Chuck mengitari daerah sekitar untuk mencari kemungkinan keberadaan Rachel. Karena hujan badai, mereka berteduh di area pemakaman. Teddy bercerita kepada Chuck tentang keinginannya menemukan Laeddis di Ashecliffe dan membalaskan dendam istrinya. Selain itu, Teddy mencurigai adanya sesuatu yang mengerikan yang terjadi di Ashecliffe, ia juga tidak diijinkan memeriksa file, seorang psikopat bernama George Noyce (Jackie Earle Haley) juga lebih memilih kursi listrik daripada dijebloskan ke Ashecliffe. Sejak saat itu, Teddy ingin membongkar rahasia Ashecliffe, keluar dari Shutter Island dan melaporkannya kepada pemerintah. 
<img src="Shutter Island.jpg" alt="Shutter Island Teddy Daniels">
Teddy Daniels
Film yang mengambil syuting di Peddocks Island ini bisa dibilang berhasil menghadirkan tempat dan suasana yang mendukung cerita. Simak saja beberapa ruangan Gedung C yang bersekat-sekat, minim cahaya dan sepi. Kemudian adanya tempat pemakaman yang terlihat angker. Cuaca yang sering digambarkan dalam keadaan hujan badai ikut menambah sedikit suasana mencekam film. 

Ide cerita film ini memang biasa, tidak istimewa, beberapa hal bisa kita temui juga di film lain seperti penyelidikan kasus, kehidupan tahanan dengan gangguan kejiwaan, dan pulau yang terisolasi. Tapi twist dalam film adalah yang menjadi kelebihannya. Rangkaian cerita yang tenang dari awal, pelan-pelan dibangun menjadi konflik yang menegangkan hingga akhir dan akan membuat penasaran yang menonton.

DiCaprio seperti biasa memerankan film-filmnya dengan baik, tapi juga tidak ada yang istimewa. Karakter-karakter utama dalam film ini tidak ada yang menonjol, saya justru berkesan dengan Jackie Earle Haley yang memerankan karakter George Noyce yang digambarkan sebagai sosok pengidap gangguan jiwa yang misterius dan sangat labil emosinya. Sementara Michelle Williams yang berperan sebagai Dolores, mengingatkan saya akan aktingnya di Beverly Hills 90210, tidak jauh berbeda. 

Sebetulnya, saya kurang begitu menyukai Shutter Island, karena memiliki banyak kemungkinan interpretasi. Seorang teman saya bahkan menyebut akhir film ini sedikit ambigu. Menurut saya, sebagus apapun film, jika menimbulkan keraguan bagi penonton, maka bisa dikatakan film itu kurang berhasil menyampaikan isi dan pesan cerita. Di bawah review ini saya akan memberikan interpretasi dari saya yang tentu saja juga mengandung spoiler. Bagi Anda yang belum menonton film ini disarankan untuk tidak membacanya karena akan mengurangi kenikmatan menonton. Interpretasi dari saya mungkin bisa berbeda atau sama dengan Anda. Bagaimana dengan interpretasi Anda untuk film ini? Silahkan berbagi.



AWAS SPOILER!! 
(Jangan membaca yang ada di bawah ini, jika Anda belum menonton film ini karena dapat mengurangi kenikmatan Anda dalam menonton film)


  • Edward Daniels atau Teddy adalah Andrew Laeddis sendiri. Laeddis adalah pasien Ashecliffe yang sudah menjalani perawatan selama 2 tahun. 
  • Laeddis adalah seorang terlatih, mantan veteran perang yang menjadi detektif. Ia memiliki seorang istri bernama Dolores yang gila dan membakar apartemennya sendiri. Dolores membunuh ketiga anak mereka, 2 laki-laki dan 1 perempuan dengan menenggelamkan mereka ke dalam danau di depan rumah mereka yang baru.
  • Laeddis sangat kecewa kepada Dolores dan menembaknya hingga mati. Laeddis kemudian menjadi tidak waras dan sering mengalami halusinasi. Ia menganggap pernikahannya tidak dikaruniai anak, menganggap Dolores mati terbakar karena perbuatan seorang psikopat. Laeddis juga merasa dirinya masih bertugas sebagai detektif.  
  • Meskipun Laeddis sangat berbahaya, ia sangat cerdas dan terlatih. Hal itu bisa dilihat dari tingkat halusinasi dan fantasinya yang rumit tapi tampak nyata. Seperti, terciptanya tokoh Edward Daniels dan Rachel Solando yang merupakan anagram dari nama Andrew Laeddis dan Dolores Chanal. Kemudian munculnya Rachel Solando asli di dalam gua, menganggap George Noyce korban kekejaman Ashecliffe. 
  • Dr. Cawley merasa kalau Laeddis masih bisa dikontrol dan disembuhkan dengan cara yang lebih manusiawi. Dr. Cawley berusaha mengikuti fantasi Laeddis dan menuntunnya menemukan kembali masa lalunya. Chuck adalah Dr. Sheehan sendiri, yaitu dokter yang sudah merawat Laeddis selama 2 tahun. Dr. Sheehan menyamar menjadi Chuck untuk menemani dan mendampingi Laeddis.
  • Dr. Cawley akhirnya berhasil membuat Laeddis mengingat kembali masa lalunya. Laeddis berhasil mengingat siapa dirinya, Dolores dan ketiga anaknya yang sudah mati. Laeddis juga menyadari ia telah membunuh Dolores. 
  • Tapi Laeddis merasa malu dengan semua peristiwa di masa lalunya, ia berpura-pura kembali menjadi gila keesokan harinya. Laeddis berkata kepada Dr. Sheehan, lebih baik hidup sebagai monster dan mati sebagai manusia. Dr. Sheehan kemudian memberikan isyarat kepada Dr. Cawley kalau Laeddis kembali menjadi gila. Dr. Cawley bersama perawat kemudian menghampiri Laeddis dan membawanya ke mercusuar untuk menjalani Lobotomi. Lobotomi adalah prosedur operasi dengan memasukkan alat medis ke rongga mata untuk memotong syaraf otak bagian depan. Operasi ini umum dilakukan pada tahun 1930an untuk penderita schizophrenia. Operasi ini mempengaruhi fungsi otak, biasanya pasien akan kehilangan respon dan harus mempelajari kembali hal-hal yang biasanya sudah dilakukan setiap harinya, seperti cara makan, berpakaian dan tidak jarang yang meninggal karena gagal dalam operasi.
Sebetulnya masih ada beberapa kemungkinan lagi yang bisa dijadikan interpretasi untuk film ini, tapi saya lebih memilih yang terdekat dengan beberapa hal yang sengaja ingin ditunjukkan penulis cerita, Dennis Lehane, sebagai petunjuk, diantaranya :
  • Kegugupan Chuck saat mengambil pistol dari bajunya, memperlihatkan Chuck bukanlah seorang yang terbiasa dengan pistol, yang artinya Chuck bukan seorang detektif
  • Sejak awal, Teddy memang diperlihatkan sering mengalami migrain, halusinasi dan memiliki emosi yang meluap-luap seperti saat menyerang Dr. Naehring
  • Kertas yang ditemukan di kamar Rachel dan munculnya Rachel Solando palsu seakan-akan memaksa Teddy untuk mengingat kembali siapa dirinya
  • Ucapan George Noyce yang mengatakan semua yang ia alami saat ini adalah karena Laeddis, Noyce mengenali kalau Teddy adalah Laeddis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar