12 April 2013

INCEPTION (2010)

<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Cover"> Pemain  :  Leonardo DiCaprio, Joseph Gordon-Levitt, Ellen Page, Marion Cotillard, Ken Watanabe, Tom Hardy
Skor       : 7.5 / 10
Inception (2010) on IMDb 
Setelah beberapa hari berkutat dengan padatnya pekerjaan kantor dan hampir membuat blog terbengkalai, akhirnya saya ada kesempatan untuk menonton dan mereview film lagi. Film yang saya pilih adalah INCEPTION, dengan bintang Leonardo DiCaprio, salah satu aktor favorit saya. Menurut saya, INCEPTION cenderung berat untuk dipahami. Saya sempat beberapa kali mengulang beberapa dialog agar betul-betul paham, tapi tetap saja saya tidak bisa memahami dengan baik beberapa bagian jalan ceritanya. INCEPTION kurang cocok dinikmati penonton yang ingin mendapatkan sajian film yang ringan, tanpa berpikir, dan menghibur, hanya untuk sekedar refreshing. 


Penonton diharuskan untuk berpikir sedikit, jangan terlalu banyak, karena jika terlalu banyak justru akan terjebak dalam labirin yang memang sengaja dibuat untuk membuat rumit film. Bagi beberapa orang mungkin diperlukan fokus yang lebih saat menonton agar dapat memahami isi cerita. Kesulitan penonton untuk memahami isi cerita menjadi pertimbangan utama saya untuk memberi skor 7.5 dan sisanya untuk visual efeknya yang sangat bagus dan berhasil menghantarkan INCEPTION memperoleh penghargaan Oscar 2011 kategori Best Achievement in Visual Effects. 

Sangat jauh memang perbandingan skor yang saya berikan dengan skor IMDB. Tapi saya tetap berpegang kalau sebuah film adalah media penyampaian, jika sebuah film sulit untuk dipahami, berarti ada kemungkinan banyaknya penyampaian yang gagal. Saya akan mereview film ini dengan cara yang sangat sederhana agar lebih mudah dimengerti. 

Cobb (Leonardo DiCaprio) dan rekannya Arthur (Joseph Gordon-Levitt) adalah pencuri di dalam alam mimpi (alam bawah sadar manusia saat tidur). Mereka merancang alam mimpi, memasukkan lawannya ke dalam mimpi dan mencuri ide dari pikiran mereka. Cobb harus berpisah dari kedua anaknya setelah melewati kehidupan yang rumit bersama istrinya, Mal (Marion Cotillard) yang sudah meninggal. Demi rasa bersalah Cobb terhadap istrinya, Cobb membangun sebuah dunia mimpi dari ingatannya dan mengisi dunia itu dengan proyeksi (bayangan) Mal dan kedua anaknya. Dari mimpi itulah Cobb dapat berjumpa dan berinteraksi dengan Mal dan kedua anaknya.


<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Proyeksi Mal">
Proyeksi Mal dan anak-anak Cobb dalam mimpi Cobb
Saito (Ken Watanabe), seorang pemilik perusahaan yang ingin menyingkirkan rival bisnisnya, ayah dan anak (Maurice Fischer dan Robert Fischer), merekrut Cobb dan Arthur. Jika sebelumnya, Cobb mencuri ide lawan melalui mimpi, kali ini Cobb harus menanamkan ide dalam alam bawah sadar Robert. Cobb harus merusak hubungan mereka, sehingga Robert menghancurkan perusahaan ayahnya sendiri. Saito menawarkan imbalan yang menarik untuk Cobb dalam misi kali ini, yaitu bersatunya kembali Cobb dengan kedua anaknya.

Cobb segera merekrut beberapa orang menjadi rekannya. Ariadne (Ellen Page), mahasiswi tingkat akhir yang sangat jenius dalam merancang labirin mimpi. Yusuf, ahli peracikan obat-obat kimia. Eames (Tom Hardy), ahli menduplikasi seseorang, dan Arthur. Setiap orang memiliki totem untuk membantu mereka tetap menyadari apakah berada di alam mimpi atau nyata. Cobb memiliki totem berupa gasing peninggalan Mal. Totem milik Arthur adalah dadu, Totem milik Eames adalah kepingan logam pipih berbentuk bundar. Di dalam dunia nyata totem-totem itu suatu saat akan berhenti bila berputar, tetapi di dalam alam mimpi totem tidak akan pernah berhenti.


<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Cobb Ariadne">



<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Totem">
Totem milik Cobb, berupa gasing dan totem milik Ariadne berupa pion
Misi yang dijalani Cobb saat ini bukanlah sesuatu yang mudah. Cobb merancang 3 level mimpi (mimpi dalam sebuah mimpi). Setiap mimpi berbeda masa waktu yang dijalani, semakin tinggi level mimpi, waktu berjalan semakin lambat. Cobb dan rekan-rekannya harus bisa mempertimbangkan ketepatan waktu pada setiap level mimpi. Cobb juga dikejar dengan bayang-bayang ingatannya akan Mal yang menambah kesulitan Cobb untuk menyelesaikan misinya. Petualangan Cobb dan rekan-rekannya di labirin mimpi dimulai dalam sebuah perjalanan dengan pesawat saat Robert membawa jenazah ayahnya. Cobb dan rekan-rekannya membawa Robert masuk ke dalam labirin mimpi mereka dan berusaha mempengaruhi Robert agar memusuhi ayahnya dan pamannya sendiri, Browning. 


<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Robert Cobb">
Robert, Cobb dan rekan-rekan Cobb dalam pesawat

<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Gravitasi">

<img src="INCEPTION.jpg" alt="INCEPTION Aksi Cobb">

Disinilah penonton akan mulai dibuat bingung dengan labirin yang terjadi pada setiap level mimpi. Ditambah lagi dengan masalah kehidupan pribadi Cobb dengan Mal. Saran saya, jangan terlalu mengikuti bagaimana labirin dalam mimpi itu terjadi, tetapi tetaplah berfokus pada inti cerita, yaitu Cobb dan misinya. Sementara yang lain, hubungan rumit Cobb dan Mal, prosedur teknis pelaksanaan mimpi hanyalah sebuah bumbu tambahan cerita yang justru menambah film menjadi rumit dan sulit untuk dipahami. Bukankah rata-rata film action memang sukar untuk diterima nalar, jadi berpikirlah ringan untuk film action. Cukup menikmati sedikit ceritanya dan yang paling utama, berbagai visual efek yang ada didalamnya. 

Selain visual efek, apa yang istimewa dari INCEPTION? Tidak ada. Semuanya biasa, ceritanya biasa, akting para pemainnya juga biasa. Tapi ada 1 hal yang  menggelitik, entah disengaja atau tidak, yaitu munculnya lagu Non, je ne regrette rien (No Regrets) meskipun hanya sebentar. Non, je ne regrette rien adalah sebuah lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi Perancis, Edith Piaf yang pernah diangkat dalam sebuah film berjudul La Vie En Rose dengan bintang utamanya Marion Cotillard (berperan sebagai Mal, istri Cobb dalam INCEPTION). Anda dapat membaca review La Vie En Rose di sini.

2 komentar:

  1. yg bener aja, masa' inception dibilang film biasa. padahal rating imdb nya tinggi (8.8), ceritanya jg bgs & unik. memang agak berat & rumit, tp justru itu menjadi daya tarik film inception.
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf sebelumnya karena saya memang hanya melihat keistimewaan film ini dari sisi visual efeknya saja. Selera setiap orang memang berbeda dan rating yang tinggi tidak menjamin penonton akan memiliki penilaian yang sama. Terima kasih atas sharing dan masukan'nya :)

      Hapus