27 April 2013

War Horse (2011)

<img src="War Horse.jpg" alt="War Horse Cover">
Pemain :  Jeremy Irvine, Emily Watson, David Thewlis, Peter Mullan
Skor      :  7.5 / 10
War Horse (2011) on IMDb

Albert (Jeremy Irvine) menyukai seekor kuda liar coklat yang cantik sejak pertama kali melihat kuda itu lahir. Setelah dewasa, pemiliknya menjualnya. Ayah Albert, Ted (Peter Mullan) bermaksud membeli seekor kuda pembajak. Lyons (David Thewlis), pemilik lahan yang dikerjakan oleh Ted, menawar kuda coklat itu. Karena harga diri Ted yang tidak mau kalah dari Lyons, Ted menawar kuda itu dengan harga yang lebih tinggi, padahal kuda itu bukanlah kuda pembajak. Ted akhirnya berhasil membawa pulang kuda itu dengan harga tinggi, 30 guinea, jumlah yang tidak sedikit untuk Ted yang seorang petani. 

Ted harus membayarnya saat jatuh tempo nanti. Rose (Emily Watson) hanya bisa tercengang melihat kebodohan suaminya yang membeli kuda biasa dengan harga tinggi. Lain halnya dengan Albert, ia sangat senang melihat kuda yang sudah lama sangat ia sukai. Albert memberi nama kuda itu, Joey. Albert melatih Joey menjadi jinak dan patuh. 

Ted dihadapkan pada hutang yang sudah jatuh tempo. Ted harus segera mengerjakan lahan Lyons untuk membayar hutang. Ted memasangkan ban penarik bajak ke leher Joey, tetapi Joey menjadi liar. Ted sangat putus asa dan hendak menembak Joey. Rose menghalangi niat suaminya dan Albert berjanji membuat Joey mau membajak. Albert akhirnya berhasil memasang ban itu dan mengajak Joey membajak, meskipun terpaksa mencambuknya.


<img src="War Horse.jpg" alt="War Horse Albert dan Joey">
Albert melatih Joey


<img src="War Horse.jpg" alt="War Horse Ted akan Menembak Joey">
Ted akan menembak Joey

Tanah pertanian saat itu sangat keras. Joey yang masih muda tidak sanggup membajaknya. Untungnya, hujan deras yang turun membuat tanah itu menjadi lebih lunak dan Joey mampu membajaknya. Ted segera menanami tanah itu dengan sayuran. Rose sangat bangga dengan usaha Albert. Ia bercerita kalau ayahnya sersan prajurit berkuda. Ted merasa bersalah dan tidak merasa bangga atas jasanya di medan perang karena telah membunuh banyak orang. Bahkan Ted membuang umbul barisannya. Albert akhirnya memutuskan untuk menyimpan umbul itu dan berjanji akan mengembalikan umbul itu kepada ayahnya suatu saat nanti.   

Musim panen hampir tiba, tetapi keberuntungan belum berpihak pada Ted, hujan deras merusak ladangnya dan panen gagal. Ted belum bisa melunasi hutang. Saat itu, bertepatan dengan Perang Dunia I, Ted menjual Joey kepada tentara Inggris untuk dijadikan kuda perang. Kapten Nicholls akhirnya membeli Joey. Albert segera menyusul ayahnya, tetapi terlambat, Joey sudah menjadi milik Kapten Nicholls. Kapten Nicholls berjanji kepada Albert untuk merawatnya dengan baik dan mengembalikan Joey padanya. Albert memasang scarf Ted pada Joey sebelum Joey dibawa pergi oleh Kapten Nicholls. Sejak saat itu, Albert tidak melihat Joey, kuda kesayangannya dalam waktu yang sangat lama. Apakah Albert dapat bertemu kembali dengan Joey dalam situasi rumit peperangan yang mengancam nyawa Joey?



<img src="War Horse.jpg" alt="War Horse Pasukan Berkuda">



Film yang mengangkat cerita binatang memang selalu menarik untuk ditonton, khususnya untuk para pecinta binatang, termasuk saya. Tapi bagaimana kalau dalam film itu terdapat adegan yang menyakiti binatang? Sebelum melihat film ini saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa ini hanyalah sebuah film, bukan kenyataan, tetapi tetap saja saya merasa tidak tega untuk melihat beberapa kuda yang harus ditembak mati karena sudah terluka. Saya paling tidak tega saat melihat mata mereka. Salah seorang prajurit bahkan berkata, "Kau seharusnya tidak berikan nama untuk apapun yang kau pasti kehilangan". Kejam!. Binatang juga mahluk ciptaan Tuhan. Untuk anda pecinta bintang yang akan menonton film ini, siapkan hati anda karena semakin mendekati akhir film semakin berat untuk dilalui. Jujur saya sempat menangis saat melihat film ini. 

Dari segi cerita, bisa dibilang bagus. Selain itu, penggambaran peran seekor kuda dalam sebuah peperangan sangat jelas terlihat. Steven Spielberg termasuk berhasil membuat sebuah film tentang kuda perang meskipun didalamnya terdapat cerita semanis cerita film kuda Black Beauty. Penonton tidak akan teringat Black Beauty jika melihat War Horse. War Horse sepertinya ingin menegaskan berulang kali bahwa sebuah peperangan telah merampas segala sesuatu yang dimiliki setiap orang, mulai dari kuda kesayangan, sahabat, orang tua, kesempatan, kebebasan, hingga harga diri.


<img src="War Horse.jpg" alt="War Horse Topthorn dan Joey">
Kuda Topthorn dan Kuda Joey

Pemberian pasangan kuda Topthorn untuk kuda Joey dalam film justru memecah konsentrasi penonton dari kuda Joey, apalagi postur tubuh kuda Topthorn lebih bagus, besar dan tinggi dari kuda Joey, warnanya juga lebih cantik, yaitu hitam. Untung saja beberapa hal cerdas yang dilakukan Joey (misalnya saat Joey menawarkan diri menggantikan Topthorn menarik alat berat) bisa mengambil alih itu. Terlepas dari itu, Joey dan Topthorn adalah pasangan binatang terbaik dalam film yang pernah saya tonton. Sangat menyentuh. Kita bisa melihat bagaimana Joey marah dan sedih saat melihat rekannya Topthorn terluka.     

Satu pelajaran yang selalu bisa diambil untuk sebuah film yang mengangkat cerita binatang adalah terkadang binatang justru menjadi sahabat yang paling setia, rela berkorban, dan tahu membalas budi untuk majikannya lebih dari manusia sendiri. Lalu, bagaimana dengan kita, manusia yang diciptakan memiliki akal, hati dan derajat yang lebih tinggi? 

Satu lagi yang menarik, di bagian menjelang akhir film kita disuguhkan sebuah tontonan unik. Yaitu bagaimana seekor kuda dapat membuat peperangan sejenak berhenti, dan membuat serdadu dari masing-masing kubu saling membantu dan bercakap, mengenal satu sama lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar